Senin 23 May 2011 08:24 WIB

Pelayan Hotel Bukan yang Pertama, Siapa Saja yang Pernah Dirayu Mantan Bos IMF Sebelumnya?

Dominique Strauss-Khan
Dominique Strauss-Khan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Mantan Managing Director IMF, Dominique Strauss-Kahn pernah mengajak dua staf hotel perempuan untuk "mampir" ke kamarnya. Hal itu dilakukan setelah dia check in ke Hotel Sofitel, Manhattan, satu hari sebelum tuduhan penyerangan seksual pada 14 Mei. Demikian saksi mata menyatakan pada polisi.

Sebagai bagian tugasnya, seorang resepsionis mengawal Strauss-Khan ke suite-nya setelah check-in. Mantan bos IMF ini kemudian memintanya untuk tinggal sejenak meminum sampanye, menurut sumber. Tapi resepsionis mengatakan kepada para penyelidik ia menolaknya.

Kemudian, menurut sumber, Strauss-Kahn juga pernah mengajak resepsionis berbeda dengan bertanya apakah dia akan bergabung dengannya untuk minum di kamarnya setelah ia selesai dari tugasnya. Seperti resepsionis pertama, ia juga menolak undangan kepala IMF yang telahmengundurkan diri itu.

"Dia menggambarkannya sebagai genit," kata sumber, yang meminta tak disebutkan namanya, mengatakan kepada CNN Minggu.

Rincian tambahan muncul dari wawancara polisi dengan staf hotel tentang kontak karyawan yang mungkin dilakukan dengan tamu bergengsi mereka sebelum dan setelah serangan yang dituduhkan.

Strauss-Kahn telah didakwa atas tujuh tuduhan termasuk memaksa pelayan untuk melakukan seks oral padanya, dan percobaan perkosaan. Jika dia dinyatakan bersalah, Strauss-Kahn akan diganjar hingga 25 tahun penjara.

Dalam pengunduran diri tertulis kepada Dana Moneter Internasional minggu lalu, Strauss-Kahn mengatakan, "Saya menyangkal dengan tegas kemungkinan terbesar semua tuduhan yang telah dilakukan terhadap saya."

Wartawan tetap berkemah Minggu di luar gedung apartemen di distrik finansial Manhattan di mana ia tinggal di bawah pengawasan pengadilan. Ia dibebaskan dengan jaminan 6 juta dolar AS.

sumber : CNN
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement