REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama akan menyetujui serangan baru ke Pakistan jika Amerika Serikat menemukan militan lain terkemuka di sana. Dia mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan BBC pada hari Ahad waktu setempat.
US Navy SEAL dielu-elukan di negeri itu setelah membunuh pimpinan al Qaeda Osama bin Laden, dalam serangan terhadap kompleks berbenteng di Pakistan pada tanggal 2 Mei, mengakhiri perburuan bagi militan paling dicari di dunia.
Ketika ditanya apakah Obama akan melakukan hal yang sama lagi jika Amerika Serikat menemukan "target bernilai tinggi" lainnya di Pakistan atau negara lain, ia mengangguk. Menurutnya, jika figur seperti anggota senior al Qaeda atau pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Omar, ia mengatakan akan "mengambil tembakan."
"Kami sangat menghormati kedaulatan Pakistan. Tapi kita tidak bisa membiarkan seseorang yang aktif merencanakan untuk membunuh orang kita atau orang-orang sekutu kami. Kita tidak bisa membiarkan orang-orang semacam ini berhasil tanpa kita mengambil tindakan tertentu," Obama mengatakan kepada BBC.
Ia menyatakan, menangkap bin Laden adalah janjinya saat kampanye kepresidenan. "Saat itu saya bilang, jika saya tahu keberadaan bin Laden, maka kami akan langsung mengambilnya."
Saya telah mengatakan ini ketika saya berjalan untuk presiden, bahwa jika saya punya suntikan yang jelas di bin Laden, bahwa kami akan mengambilnya."
Seorang juru bicara Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Farhatullah Babar, mengatakan dalam menanggapi pernyataan Obama, "Kita perlu menjauh dari tindakan sepihak dan harus fokus pada kerjasama dalam melawan terorisme." Dia menolak berkomentar lebih lanjut.