REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Senin, akan bertemu dengan anggota faksi Palestina Fatah dan Hamas dalam upaya untuk memperluas dukungan Moskow dalam kesepakatan rekonsiliasi mereka baru-baru ini.
Fatah yang menguasai Tepi Barat dan Hamas yang menguasai Jalur Gaza termasuk dalam 11 penandatangan perjanjian rekonsiliasi di Kairo pada 4 Mei lalu. Rusia telah menyuarakan dukungan bagi perjanjian dan penciptaan negara Palestina tunggal sesuai dengan perbatasan sebelum 1967 - ide yang ditolak oleh Israel tetapi dimunculkan oleh Presiden AS Barack Obama pekan lalu.
Lavrov mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas, Minggu. Kedua tokoh itu menyatakan "penghargaan tinggi" atas peran Mesir dalam menegosiasikan kesepakatan itu, menurut pernyataan kementerian luar negeri Rusia.
Delegasi Palestina di Moskow termasuk anggota Fatah Azzam al-Ahmed, Mussa Abu Marzuki Hamas, dan Maher al-Taher dari Front Pembebasan Palestina, menurut salah satu negosiator.
Bassam Salhi, pemimpin Partai Rakyat Palestina, mengatakan bahwa faksi-faksi telah mengadakan pembicaraan di antara mereka sendiri pada akhir pekan lalu tentang pembentukan satu pemerintahan persatuan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kesepakatan baru itu bertujuan untuk menghentikan permusuhan yang telah membagi wilayah Palestina menjadi dua kubu sejak 2007 dan membuka jalan bagi pemilihan umum dalam waktu satu tahun.
Pemerintah baru tidak diharapkan untuk menyertakan anggota faksi tetapi terdiri dari para teknokrat yang bertugas sampai pemilihan umum.