REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI- Sedikitnya tiga orang tewas dan 150 lain terluka ketika jet tempur NATO menggempur ibu kota Libya, Tripoli, awal Selasa (24/5). Informasi itu disampaikan juru bicara pemerintah, Mussa Ibrahim.
"Menurut kabar yang kamu punya, tiga orang terbunuh dan 150 terluka," ujarnya kepada rombongan wartawan dalam bus yang membawanya ker rumah sakit tak lama usai serangan.
Ibrahim berkata ANTO telah melancarkan sekitar 12 hingga 18 kali serangan ke sebuah barak yang dihuni sukarelawan 'penjaga' rakyat, unit-unit yang mendukung tentara Libya.
Sebagian besar korban adalan rakyat sipil yang tinggal di sekitar, ujarnya menambahkan. Seorang saksi mata mengatakan serangan berlangsung hingga setengah jam dimulai sekitar pukul satu malam waktu setempat. Saat itu ledakan keras terdengar di sektor tak jauh dari tempat tinggal Moammar Qaddafi di Bab al Aziziya.
Serangan itu ditandai dengan suara mirip siulan kencang dan formasi bola merah menyala di udara, ujar saksi mata. Lebih dari 15 ledakan keras terdengar di lingkungan sekitar, dengan raungan suara pesawat di atas kepala.
Itu adalah serbuan paling intens sejak operasi NATO melawan rezim Qaddafi dimulai. Sektor Bab al-Aziziya telah menjadi target serangan beberapa kali oleh pesawat NATO.
Sementera Tripoli digempur hampir setiap hari oleh koalisi internasional lewat udara yang meluncurkan serangan pada 19 Maret lalu untuk mencegah pasukan Qaddafi menyerang rakyat sipil. NATO Kemudian mengambil alih operasi pada 31 Maret.