REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Menteri Luar Negeri Jordania Nasser Joudeh mengatakan, Selasa, kerajaan itu mengakui dewan pemberontak Libya sebagai wakil sah rakyat Libya dan merencanakan untuk membuka kantor di kota Benghazi yang dikuasai pemberontak.
Joudeh mengatakan Amman menganggap Dewan Transisi Nasional (TNC) yang bermarkas di Benghazi telah mengadakan dewan sementara yang dapat dipercaya yang berkomitmen pada demokrasi.
"Kami menganggap itu (TNC) wakil sah rakyat Libya ... Mereka telah mengadopsi sikap yang memikirkan tuntutan rakyat Libya dan harapan mereka untuk melangkah ke tahap baru," ujar Joudeh sebagaimana dikutip oleh kantor berita Petra.
Sekutu Amerika Serikat Jordania bulan lalu mengatakan mereka telah mengirim pesawat tempur untuk memberikan bantuan logistik ke zona larangan tempur di Libya dan untuk melindungi penerbangan bantuan dari kerajaan itu.
Negara itu juga telah mengambil tindakan untuk membekukan aset keuangan yang dikuasai oleh pemerintah Muamar Qaddafi.
AS telah meningkatkan kepercayaan pada Dewan Transisi Nasional pemberontak sebagai pemerintah transisi, Selasa, ketika seorang utusan senior AS mengundangnya untuk mendirikan kantor perwakilan di Washington.