Rabu 25 May 2011 11:37 WIB

Abbas Kecam Gagasan Netanyahu

Mahmoud Abbas
Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Gagasan perdamaian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mewujudkan perdamaian tapi justru merupakan halangan yang lebih besar. Demikian juru bicara Presiden Palestina Mahmud Abbas, Selasa (24/5).

   

Dalam pidatonya di depan Kongres Amerika Serikat, Netanyahu antara lain menolak kembali memberlakukan tapal batas tahun 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat Sungai Yordan. Ia juga menolak pembagian ibukota Yerusalem.

Tapi bagi pihak Palestina keduanya itu merupakan syarat penting. Demikian juru bicara Abbas. Gerakan radikal Hamas menyebut gagasan Netanyahu "syarat mustahil".

   

Dalam pidatonya di depan Kongres Amerika Serikat, Netanyahu menyatakan bersedia mencapai kompromi menyakitkan. "Saya mengakui bahwa demi perdamaian sejati, kami harus menyerahkan sebagian kampung halaman leluhur Yahudi", kata Netanyahu.

Netanyahu dalam pidatomya juga menyatakan menolak bekerjasama dengan pemerintah Palestina kalau Hamas  termasuk di dalamnya. "Hamas tetap bersikeras menghancurkan Israel dan mendukung terorisme", kata Netanyahu.

   

Tapi Hamas tidak akan masuk dalam pemerintah kesatuan nasional baru. Para calon menteri dipilih berdasarkan kemampuan dan bukan karena alasan politik. Demikian juru bicara Hamas.

Kemungkinan dukungan Hamas dibutuhkan untuk menggabungkan kesatuan Palestina dengan perundingan perdamaian dengan Israel. Hamas berkuasa di Jalur Gaza, sementara Fatah di bagian Tepi Barat Sungai Yordan.

Belum lama ini keduanya saling memerangi, antara lain karena selisih pendapat soal kebijakan terhadap Israel. Tapi akhir Maret lalu mereka sepakat mencapai gencatan senjata.

sumber : AFP/RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement