Rabu 25 May 2011 12:44 WIB

Kirimkan Ratusan Ribu Ton Durian, Malaysia dan Thailand Siap Perang Durian di China

Malaysia siap mengekspor durian ke China untuk menantang dominasi durian Thailand.
Foto: Antara
Malaysia siap mengekspor durian ke China untuk menantang dominasi durian Thailand.

REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR - Malaysia akan mengekspor durian ke Cina mulai Juli mendatang. Negeri Jiran itu siap menjadi tantangan bagi monopoli Thailand dalam penjualan durian di China.

Terobosan ini dicapai setelah Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao, berkunjung ke Kuala Lumpur pada bulan lalu. Kedua negara secara resmi menyepakti ekspor durian.

Menteri Pertanian Malaysia, Noh Omar, mengatakan ekspor durian ini akan dimulai pada puncak panen antara Juli dan September. Ahmad Ishak, Kepala pemasaran pertanian Malaysia, mengatakan kepada kantor berita Bernama bahwa mereka memproduksi sekitar 330.000 ton durian setiap tahun. Sebagian besar untuk konsumsi dalam negeri.

"Kami akan mengekspor durian beku dengan biji dan tanpa biji," kata Ahmad seperti dikutip Bernama.

Dominasi Thailand

Durian tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, Filipina, Kamboja, Brunei dan Vietnam.

Namun, Thailand mendominasi perdagangan durian selama lebih dari tiga puluh tahun.

Pada tahun lalu, Thailand mengekspor 138.000 ton durian ke Cina dengan nilai hampir 70 juta dollar AS atau sekitar 60 persen dari ekspor durian global negara itu.

Durian Thailand biasanya diekspor sebelum matang dan tiba di negara tujuan saat sudah siap disantap. Namun, jenis durian Malaysia harus ditunggu matang di pohon. Karena itu, durian Malaysia harus dikirim dalam bentuk beku.

Pejabat Malaysia meminta para petani untuk meningkatkan produksi agar permintaan dalam negeri tidak terganggu setelah ekspor ke Cina dimulai. Para pejabat Cina dilaporkan mengunjungi perkebunan durian Malaysia untuk penelitian lebih lanjut.

Pemerintah Malaysia mengirim 200 durian beku kepada Wen Jiabao setelah perdana menteri Cina ini menyatakan siap untuk mengimpor buah berduri tersebut.

sumber : www.bbc.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement