REPUBLIKA.CO.ID,NUSA DUA - Palestina akan mengajukan sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September 2011 mendatang. Palestina meyakinkan kepada dunia internasional agar tidak mengkhawatirkan posisi Hamas dalam pemerintahan.
"Hamas tidak menjadi bagian dalam pemerintahan. Kami akan tetap mengikuti kebijakan Presiden Mahmoud Abbas," kata Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Malki, dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/5).
Ia menambahkan bahwa negara Palestina sepenuhnya milik rakyat Palestina. Dunia internasional, terutama Israel, seharusnya tidak perlu mengkhawatirkan jika Palestina menjadi sebuah negara yang berdaulat dengan tapal batas 1967 dan menjadi anggota PBB.
Malki menilai pidato Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di depan Kongres AS itu hanya sebuah reaksi berlebihan. Ia menilai Netanyahu tidak mengerti dan memahami isi detail perjanjian. Malki hanya meminta agar dunia internasional memberikan kesempatan kepada Palestina untuk mengatur negaranya sendiri tanpa campur tangan negara lain, khususnya Israel.
Selain itu, Malki juga berharap sebanyak enam ribu tahanan politik Palestina yang berada di pusat tahanan dan penjara Israel agar dibebaskan. "Kami harap dari pertemuan di GNB ini, enam ribu tahanan politik Palestina dapat dibebaskan Israel," harapnya.