REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV - Militer Israel mengakui bahwa rezim Zionis gagal menghadapi Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). Mantan Kepala militer Israel baru-baru ini mengakui kegagalan Tel Aviv membebaskan tentaranya, Gilad Shalit, yang ditangkap dan ditawan Hamas.
"Israel gagal. Kita harus mengakui bahwa kekuatan militer tidak mampu membebaskan Shalit dari Hamas. Bahkan, kita tidak tahu di mana dia sekarang," kata Gabi Ashkenazi dalam pidatonya di Universitas Bar-Ilan, Aviv Tel, seperti dikutip situs Islamic Republic of Iran Broadcasting.
Shalit ditangkap pada Juni 2006 oleh pejuang Palestina setelah dia menyusup ke Jalur Gaza. Dia berada dalam tahanan Hamas hingga kini.
Mantan Kepala IDF Israel ini mengatakan jika opsi militer tidak bisa membantu membebaskan tentara yang ditawan, maka Israel harus membayar "harga yang pantas" untuk pembebasannya.
Hamas menuntut pembebasan sekitar 1.400 orang Palestina yang ditahan tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan. Mereka ditahan di penjara-penjara Israel. Pembebasan ribuan warga Palestina itu sebagai tebusan bagi Gilad Shalit.
Pembicaraan antara Hamas dan Israel mengenai Gilad Shalit ini dimediasi oleh Mesir dan Jerman. Namun, pembicaraan tersebut berhenti pada akhir tahun 2009.