REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, Jumat (27/5) tiba di Pakistan dalam kunjungan mendadak. Lawatan bertujuan menyelesaikan ketegangan yang meningkat akibat pembunuhan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden di dekat Islamabad.
Diplomat tertinggi AS itu akan bertemu dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, Panglima Militer Jenderal Ashfaq Kayani dan Kepala Badan Intelijen Pakistan yang berpengaruh Ahmad Shuja Pasha, kata departemen luar negeri.
Ny Clinton, yang disertai oleh Kepala Staf Gabungan AS Laksamana Mike Mullen, diperkirakan akan meminta kerja sama lagi dengan Pakistan dalam memerangi gerilyawan Al Qaida dan Taliban.
Selama pertemuan-pertemuan di Islamabad itu, Hillary juga tampaknya akan mendesak penyelidikan mengenai saat-saat Osama bin Laden sebagai buron berada di Pakistan, dan membantu menekankan satu solusi politik terhadap perang yang telah berlangsung lama di Afghanistan.
Pemerintah Pakistan menyambut kematian pemimpin Al Qaida. Namun di sisi lain mengkritik misi rahasia AS di Abbottabad, di mana Osama bin Laden tinggal selama bertahun-tahun, sebagai melanggar kedaulatannya.
Meninggalnya Osama bin Laden menimbulkan aksi kecaman terhadap AS berkaitan pelanggaran wilayah kedaulatan Pakistan dan cara pemakamannya yang diceburkan di laut, sangat tidak Islami.
Beberapa kelompok gerilyawan garis keras termasuk Taliban berikrar membalas kematian pemimpin Al Qaida itu dengan meningkatkan serangan mereka terhadap aparat keamanan Amerika Serikat dan Pakistan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
