Ahad 29 May 2011 10:40 WIB

Tahanan China Dipaksa Sipir Main Game Online

Game online 'World of Warcraft'
Foto: kyogrevs.wordpress.com
Game online 'World of Warcraft'

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING - Anda pikir game online World of Warcraft hanya untuk kaum Geeks? Tahanan China dipaksa untuk memainkan game online untuk menghasilkan uang bagi para penjaga.

Liu Dali mengeluh bahwa dirinya bersama 300 tahanan lainnya dipaksa untuk bermain game online untuk memperkaya para sipir. Pada siang hari, mereka dipaksa untuk memecah batu dan menggali parit di pertambangan batu bara terbuka di kamp kerja paksa Jixi di Timur Laut China. Pada malam harinya, mereka dipaksa bekerja keras jauh di dunia maya setelah bekerja sehari penuh di dunia nyata.

Para tahanan bekerja keras bertarung melawan musuh-musuh virtual di game online demi keuntungan sipir penjara. Mereka akan melemparkan mantra, membunuh setan dan memenangkan pertempuran goblin untuk memenangkan pertarungan dunia maya guna keuntungan sipir penjara.

Kepada Guardian, Liu Dali yang sudah bebas itu menceritakan praktik di salah satu penjara China tersebut. ''Saya adalah salah satu dari banyak tahanan yang dipaksa untuk bermain game online untuk mengumpulkan kredit poin atas nama para penjaga,'' katanya. ''Kredit poin tersebut kemudian akan ditukar dalam uang riil.''

Meraih kredit poin dalam jumlah besar dengan menggunakan beberapa account dan individu ini dikenal dengan sebutan gold-farming. Meski sempat dilarang pada 2009, jumlah gold-farming di China mencapai 100.000 gold-farming yang bekerja penuh 24 jam.

Liu Dali (54), yang dipenjara tiga tahun sejak 2004 karena mengeluarkan petisi secara ilegal terhadap pemerintah tentang korupsi di kota kelahirannya, mengatakan bahwa praktek gold-farming lebih menguntungkan daripada memaksa narapidana kerja fisik.

''Bos penjara lebih senang membuat lebih banyak uang dengan cara memaksa tahanan bermain game online daripada menyuruh narapidana melakukan pekerjaan kasar,'' ceritanya. "Ada 300 tahanan dipaksa untuk bermain game. Kami bekerja shift 12 jam di kamp. Aku mendengar mereka (sipir) bisa mendapatkan 5,000-6,000 RMB (Rp 6,6 juta sampai Rp 8 Juta) sehari. Kami tidak melihat uang itu.''

Komputer tidak pernah dimatikan. Liu Dali menambahkan bahwa mereka yang tidak bisa menghasilkan cukup uang virtual itu akan dipukuli. Dia mengklaim praktek masih tersebar luas di penjara Cina.

Tuduhan itu telah ditolak oleh pejabat China. Pemerintah bersikeras bahwa tahanan tidak akan diizinkan untuk terlibat dalam game online. Karena, hal tersebut akan melibatkan mereka memiliki kontak dengan dunia luar.

sumber : www.dailymail.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement