REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan keputusan untuk secara bertahap menutup PLTN-nya hingga 2022. Ia bertekad membuat negaranya menjadi perintis dalam energi terbarukan.
Merkel juga mengatakan Jerman akan meraup keuntungan ekonomi dari hal ini.
Merkel telah membentuk tim untuk meninjau tenaga nuklir menyusul krisis di Fukushima di Jepang. Krisis, dipicu oleh gempa dan tsunami di bulan Maret, menyebabkan protes anti-nuklir massa di seluruh Jerman.
Gerakan anti-nuklir dikuatkan partai Hijau Jerman, yang mengambil alih kubu Demokrat Kristen Baden-Wuerttemberg, pada akhir Maret.
Para pengamat mengatakan Merkel mungkin mengincar koalisi masa depan dengan partai ini.
"Kami percaya kita sebagai negara kita bisa perintis untuk sebuah era baru sumber energi terbarukan," kata kanselir Jerman seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Hampir seperempat dari listrik Jerman berasal dari tenaga nuklir. Penutupan PLTN di sisi lain juga menimbulkan kecemasan akan menyediaan energi listrik di negeri itu. Namun komisi energi meyakinkan, tenaga angin bisa dimanfaatkan untuk menggantikannya.