REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Kulit putih rupanya menjadi idaman banyak wanita Asia, tak terkecuali Filipina. Demi kulit putih, wanita di negara ini melakukan sejumlah langkah, antara lain injeksi di salon-salon khusus perawatan kulit. Di sejumalh salon ilegal, obat pemutih yang disuntikkan ternyata adalah obat kanker dan membahayakan kesehatan.
Badan POM Filipina baru-baru ini melarang praktik menyuntikan glutathione dalam dosis tinggi sebagai pemutih kulit. Reaksi obat ini bisa menyebabkan kondisi serius, termasuk gagal ginjal dan keracunan darah.
"Glutathione sejauh ini hanya disetujui untuk mengobati kanker," kata juru bicara badan itu, Jesusa Joyce Cirunay.
Badan POM mengatakan bahwa klaim glutathione memutihkan kulit masih diperdebatkan. Zat ini menonaktifkan enzim tirosinase yang membantu memproduksi melanin, pigmen yang memberikan warna kulit manusia. Namun klaim ini telah banyak diperdebatkan, kata lembaga itu.
Ia memperingatkan bahwa suntikan berulang dari obat dapat menyebabkan gagal ginjal, keracunan darah, dan nekrolisis epidermal toksik, di mana sebagian besar sel kulit mati, sehingga membuat tubuh rawan terhadap berbagai jenis infeksi.