Selasa 31 May 2011 14:10 WIB

Oposisi Menang di Basis Kekuatan Berlusconi, Karir Politik PM Italia Dekati Akhir?

Guiliano Pisapia, kandidat dari oposisi yang memenangkan pemilu walikota Milan, wilayah yang telah dikuasi kaum konservatif selama 18 tahun terakhir
Foto: AFP
Guiliano Pisapia, kandidat dari oposisi yang memenangkan pemilu walikota Milan, wilayah yang telah dikuasi kaum konservatif selama 18 tahun terakhir

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, mengakui partainya berhalauan kanan tengah telah menderita kekalahan dalam pemilu lokal atau pilkada ala Itlaia yang justru di lokasi basis kekuatan partai, yakni Milan dan kota selatan, Naples.

Berbicara kepada kuli tinta pada Senin, dalam kunjungan ke Romania, Berlusconi berkata, "Kali ini kami tidak menang, tapi kami terus berjuang. Saya seorang pejuang. Setiap saya kalah saya akan gandakan upaya menjadi tiga kali lipat."

Pemerintahan Berlusconi telah dikepung dengan dakwaan korupsi, yang telah disangkal oleh sang PM. Ia juga tengah menghadapi sidang di Milan atas skandal prostitusi.

Para pengamat mengatakan hasil pemilu dapat melemahkan stabilitas pemerintahan dan kepemimpinannya.

Berlusconi telah melakukan kampanye mati-matian sebelum pemilu lokal tersebut dan mendesat warga Italia untuk datang ke kotak suara dan memberikan dukungan kepada pemerintahan koalisi konservatif yang ia jalankan saat ini di Roma.

Populasi Tergelincir.

Hasil akhir dari pemilu yang dilakukan Ahad dan Senin yang terlihat justru mendukung opinin saat ini yang menyatakan ada kemerosotan dukungan secara gamblang.

Dalam pemilu lokal Naples, kandidat aliran kiri, Lugi de Magistris, mantan pejabat pengadilan, memenangkan suara secara tajam dengan peroleh 65 persen, dibandingkan hanya 35 persen suara untuk kandidat dari partai Berlusconi, Gianni Lettieri.

Haluaan kiri tengah telah lama mengontrol Naples. Namun Berlusconi selalu berharap mengambil alih kota yang lama mengentaskan diri dari krisis sampah kota berkepanjangan dan pengangguran di kalangan pemuda.

Perdana Menteri telah berulang kali bersumpah akan membersihkan jalan-jalan kota dari tumpukan sampah. Ia juga mengirimkan tentara untuk melakukan pekerjaan itu sebelum pemilu.

"Pemilu itu mendandai kekalahan kanan-tengah, dalam hal strategi," ujar seorang pengamat politik Italia, Stefano Folli. "Itu memberi isyarat pula bahwa musim politik Berlusconi kian mendekati akhir," ujarnya. "Mari kita lihat apakah ia berhasil mengatasi pergantian dirinya."

Kandidat oposisi juga memenangkan pemilu di kawasan suburban Milan, Arcore, di mana Berlusconi memiliki sebuah villa di sana, sebuah hal memalukan bagi pemimpin Italia itu mengingat pemilu lokal itu secara politis memiliki pengaruh signifikan.

Padahal Milan, ibu kota fesyen dan keuangan Italia, serta basis kekuatan Berlusconi, telah lama dikuasai dan dipimpin oleh walikota konservatis selama hampir dua dekade.

Para Kritikus mengatakan sebagian besar energi Berluconi telah dikerahkan untuk membela dirinya dalam dakwaan berhubungan seksual dengan remaja Maroko di bawah umur dan menggunakan pemerintahannya untuk menutupi kasus tersebut.

Pemerintah juga dikritik tidak mengambil kebijakan reformasi kuat untuk membantu menstimulus pertumbuhan. Itu juga menjadi alasan bagi Standard & Poor's akhir-akhir ini yang menurunkan performa Italia menjadi negatif.

sumber : Al Jazeera
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement