Ahad 05 Jun 2011 07:15 WIB

Presiden Yaman Terkena Serpihan Roket di Dekat Jantungnya

Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.
Foto: AP/Hani Mohammed
Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID,SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menderita luka bakar dan terkena serpihan roket dalam serangan pada Jumat (3/6). Demikian kata beberapa sumber kepada BBC.

Sumber-sumber tersebut mengatakan pecahan peluru artileri menembus di bawah jantung Presiden Saleh. Dia juga menderita luka bakar derajat kedua (serius) di wajah dan dada.

Aparat pemerintah belum mengukuhkan pernyataan sumber-sumber tersebut. Kalangan pejabat Yaman sebelumnya membantah laporan-laporan bahwa Saleh telah meninggalkan negaranya.

Presiden Saleh mengudarakan pesan audio Jumat larut malam waktu setempat dan menyatakan dia dalam keadaan sehat. Namun, dia belum muncul di depan publik.

Namun, masih ada spekulasi beredar mengenai kondisi sang presiden pasca serangan.

Salat Jumat

''Saleh dan beberapa pejabat senior tengah menunaikan salat Jumat di Masjid al-Nahdayn di dalam kompleks kepresidenan di bagian selatan ibukota Sanaa Jumat siang ketika tempat itu terkena sedikitnya tiga roket,'' kata aparat Yaman.

Tujuh personel pasukan pengawal presiden tewas. Sebagian tampaknya tewas ketika melompat untuk melindungi sang presiden.

Menteri Kerjasama Internasional Yaman, Hisham Sharaf, mengatakan kepada BBC bahwa Presiden Saleh menderita luka ringan di kepala. Namun, laporan-laporan yang beredar kemudian mengindikasikan luka-lukanya mungkin lebih parah.

Sumber-sumber yang dekat dengan presiden menyatakan kepada BBC bahwa satu serpihan peluru sepanjang hampir 7,6cm menembus tubuh Saleh dan terhenti di bawah jantungnya. ''Keputusan apakah sang presiden akan menjalani pembedahan sedang dibahas,'' kata sumber-sumber tersebut kepada BBC.

Saleh dilarikan ke rumah sakit militer dan dipulangkan Jumat larut malam. Pada Sabtu (4/6) pagi, televisi pemerintah mengudarakan rekaman pesan suara disertai foto lama.

sumber : bbc.co.uk
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement