REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Wakil Presiden Yaman Abdu Rabu Mansour Hadi, Ahad (5/6), memindahkan tentara dan pos pemeriksaan keamanan dari pusat kota Sana'a, tempat pasukan pemerintah dan anggota suku pimpinan kepala suku berpengaruh telah saling serang selama dua pekan. Aksi baru tersebut didasarkan atas gencatan senjata yang diperantarai Arab Saudi.
"Wakil presiden memerintahkan pemindahan tentara pemerintah dan pos pemeriksaan keamanan yang baru didirikan di kabupaten Hassaba," kata beberapa sumber keamanan kepada Xinhua.
Sementara itu, seorang pembantu di kantor kepala suku oposisi Sadiq al-Ahmar, mengatakan, "Al-Ahmar menyambut baik instruksi Wakil Presiden Hadi tersebut dan menganggapnya sebagai langkah positif guna memulihkan kestabilan di wilayah itu."
Para pejabat pemerintah mengatakan Hadi pada Ahad membentuk satu komite yang diketuai oleh Brigadir Ghalib al-Gamish, pemimpin Badan Intelijen Yaman, guna mengawasi penerapan instruksi itu guna mengukuhkan gencatan senjata yang diperantarai Arab Saudi.
Gencatan senjata tersebut berlaku Jumat (3/6), menurut Hussein al-Ahmar --saudara pemimpin oposisi Sadiq al-Ahmar-- di Provinsi Amran di bagian utara Yaman. Namun, penduduk di Kabupaten Hassaba mengatakan mereka masih mendengar suara ledakan keras dan baku-tembak sporadis pada Ahad malam.
Persyaratan kesepakatan gencatan senjata itu belum diungkapkan kepada media. Perkembangan baru tersebut di kancah politik Yaman muncul sehari setelah Presiden Ali Abdullah Saleh bertolak ke Arab Saudi, Riyadh, untuk mengobati luka yang dideritanya dalam serangan bom terhadap istananya pada Jumat.