Senin 06 Jun 2011 17:32 WIB

Konflik Arab-Israel, Sekjen PBB Serukan Tahan Diri Setelah Penembakan Golan

Ban Ki Moon
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID,PBB--Sekjen PBB Ban Ki-moon Senin menyerukan semua pihak dalam konflik Arab-Israel untuk berupaya "menahan diri maksimum" dan menyatakan "keprihatinan yang mendalam" tentang penembakan di Dataran Tinggi Golan. "Sekretaris Jenderal menyesalkan hilangnya nyawa, dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban," kata pernyataan juru bicara Ban.

"Dia mengutuk penggunaan kekerasan dan semua tindakan yang dimaksudkan untuk memprovokasi kekerasan." Pernyataan itu dikeluarkan setelah pasukan Israel melepaskan tembakan pada Minggu pada saat para demonstran dari Suriah menyerbu sebuah garis gencatan senjata di Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang diduduki Israel. Damaskus mengatakan 23 demonstran tewas.

Ratusan demonstran berbondong ke garis gencatan senjata, memotong kawat berduri pada saat mereka mencoba memasuki wilayah dalam pengulangan demonstrasi terakhir bulan lalu yang melibatkan ribuan orang di sepanjang utara Israel. Protes serupa diadakan di Tepi Barat dan di Jalur Gaza.

Di Majdal Shams, wilayah Golan, pasukan Israel melepaskan tembakan oada saat para demonstran berusaha mendesak melalui garis gencatan senjata, yang telah diperkuat dengan beberapa baris kawat berduri yang memblokir akses ke pagar.

Sekjen mengikuti kejadian-kejadian itu "dengan keprihatinan yang mendalam," kata juru bicara itu menambahkan. "Peristiwa hari ini dan 15 Mei di Golan meletakkan gencatan senjata yang berumur lama dalam bahaya," kata pernyataan itu."

Sekretaris Jenderal menyeru semua pihak untuk mengendalikan diri secara maksimum dan taat kepada hukum kemanusiaan internasional guna menjamin perlindungan warga sipil. Ban juga mengingatkan bahwa pihak berwenang Suriah berkewajiban untuk melindungi personil dan fasilitas UNDOF, kata pernyataan itu.

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel selama perang 1967 dan kemudian dianeksasi oleh negara Yahudi itu dalam satu langkah yang tidak diakui secara internasional.

 

 

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement