REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Beredar rumors, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton akan segera mundur dari jabatannya untuk menjadi pimpinan Bank Dunia. Rumors ini dikaitkan dengan tradisi bahwa pimpinan Bank Dunia berasal dari Amerika dan Dana Moneter Internasional (IMF) dari Eropa. Benarkah?
Hillary Clinton membantah laporan bahwa ia berencana untuk berhenti dari pekerjaannya tahun depan untuk menjadi kepala Bank Dunia. Ia mengatakan secara terbuka tidak berencana untuk meninggalkan posny di Departemen Luar Negeri selama lebih dari empat tahun. Presiden Bank Dunia saat ini, Robert Zoellick, akan mengakhiri masa jabatannya pada pertengahan 2012.
Juru bicara Clinton, Philippe Reines, tegas membantah laporan kepada The Washington Post. "100 persen tidak benar, dugaan Reuters (bahwa Clinton akan menjadi bos Bank Dunia) adalah salah," tulis Reines dalam sebuah e-mail.
Alex Slater, managing director SKDK, konsultan Partai Demokrat, mengatakan dia "terkejut" dengan laporan itu. "Dia telah melakukan pekerjaan luar biasa di departemen negara dan peringkatnya sangat tinggi," katanya.
Clinton akan memerlukan persetujuan dari 187 negara anggota Bank Dunia untuk meraih jabatan itu. Ia secara luas dianggap telah melakukan suatu pekerjaan yang sangat baik di departemen luar negeri setelah gagal mengalahkan presiden Barack Obama dalam konvensi presiden partai Demokrat dalam pemilu 2008.