REPUBLIKA.CO.ID, Pejabat-pejabat Eropa mengukuhkan tauge sebagai sumber wabah bakteri E. coli yang menelan korban tewas di sana. Pihak berwenang hari Sabtu mengatakan tauge yang tercemar itu berasal dari pertanian organik di Jerman utara, dekat Hamburg.
Mereka mengatakan hasil tes laboratorium menunjukkan tauge atau kecambah dari pertanian itu mengandung jenis bakteri yang menyebabkan penularan itu. Pertanian tersebut telah ditutup oleh petugas kesehatan masyarakat.
Setidaknya 33 orang tewas dan sekitar 3.000 lainnya jatuh sakit sejak wabah itu merebak bulan lalu. Kecuali satu orang, semua korban tewas dan mayoritas mereka yang tertular berada di Jerman.
Pejabat-pejabat kesehatan semula menuding penularan bakteri itu dari mentimun dan sayuran lain dari Spanyol. Tudingan lalu meluas ke negara-negara Eropa lain, menyebabkan petani Uni Eropa rugi jutaan dolar karena hasil produksi mereka dibiarkan membusuk di ladang maupun gudang-gudang. Rusia, salah satu pasar terbesar sayuran Uni Eropa, semula melarang impor dari Eropa, tapi hari Jumat menyatakan akan mencabut larangan itu.
Pihak berwenang Jerman mencabut larangan makan tomat, mentimun dan selada hari Jumat tapi menyatakan krisis tersebut belum berakhir dan orang-orang sebaiknya tidak makan tauge.
Rusia tidak menyatakan kapan akan memulai lagi impor sayuran dari Uni Eropa. Pejabat-pejabat Rusia mengatakan itu akan tergantung seberapa cepat Uni Eropa akan mengirim dokumen-dokumen yang menjamin keamanan sayuran itu. Uni Eropa berjanji akan mengirim dokumen itu dalam dua hari ke depan.