Senin 13 Jun 2011 00:02 WIB

Jumlah Anak Palestina Yang Terusir Makin Meningkat

Anak-anak Palestina berkumpul di lokasi bekas serangan Israel di Gaza City.
Foto: AP/Hatem Moussa
Anak-anak Palestina berkumpul di lokasi bekas serangan Israel di Gaza City.

REPUBLIKA.CO.ID,AL-QUDS - Kantor PBB Urusan Pengungsi Palestina UNRWA menerbitkan survei bulan terakhir terkait kebijakan penggusuran Israel di Tepi Barat dan jumlah anak-anak Palestina terusir.

Jubir UNRWA, Cris Jones, menyatakan bahwa kebijakan penggusuran pada Mei lalu menyebabkan 67 anak Palestina terusir. Sebanya 64 anak di kawasan wilayah C dan 3 orang di Al-Quds Timur. Sementara terkait rencana peradaban Israel di wilayah Palestina, warga Palestina hanya diperkenankan membangun 13 % di wilayah Al-Quds Timur dan 1 % di wilayah C Tepi Barat.

Jones menyatakan bahwa warga Palestina tidak diberikan hak ijin membangun. Karena itu, mereka terpaksa membangun secara illegal dan selanjutnya menjadi target penggusuran oleh Israel.

Ia menambahkan anak-anak menjadi saksi tindakan Israel dalam menggusur rumah-rumah mereka. Rumah adalah tempat beristirahat bagi kebanyakan anak-anak di dunia. Penggusuran rumah artinya menghancurkan masa depan mereka. Survey UNRWA memperlihatkan sebanyak 304 orang dewasa dan anak-anak terusir akibat kebijakan penggusuran di Tepi Barat.

Jones menjelaskan bahwa tidak hanya mereka yang terusir itu yang menderita. Sebagian warga juga merasakan dampak akibat perusakan jaringan air oleh pihak Israel, kekurangan sarana kesehatan, pendidikan dan masalah air bersih.  Jones menyeru Israel untuk menghormati dan komitmen terhadap hukum.

sumber : www.infopalestina.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement