REPUBLIKA.CO.ID,SANAA--Dua pesawat terbang yang dikirim oleh Kementerian Keadaan Darurat Rusia telah mengungsikan total 175 warga negara Rusia dari Yaman karena meningkatnya kekerasan di negara itu, kata kementerian tersebut.
Pesawat pertama, Il-76, yang membawa 66 orang, meninggalkan ibu kota Yaman, Sana'a, pada pukul 09:25 waktu Moskow pada Ahad (Senin, 00:25 WIB). "Pesawat kedua, Il-62, lepas landas dari Sana'a pukul 23:40 waktu Moskow (Senin, 02:40 WIB)," kata juru bicara kementerian itu kepada RIA Novosti.
"Pesawat itu membawa 109 orang, termasuk 59 anak-anak," katanya. Rusia telah memanggil pulang 14 diplomat dan keluarga mereka dari kedutaan di Sana'a dan konsul jenderal di Aden. Ada sekitar 825 orang Rusia yang tersisa di Yaman.
Aksi protes anti-pemerintah terhadap Presiden Ali Abdullah Saleh, yang telah berkuasa selama 33 tahun, telah berlangsung selama hampir lima bulan.
Protes-protes itu baru-baru ini meningkat menjadi baku-tembak yang sering terjadi antara pendukung Saleh dan ratusan anggota kelompok suku oposisi Yaman.
Beberapa ratus orang dilaporkan tewas di Yaman sejak Februari, mendorong negara itu ke ambang perang saudara.