REPUBLIKA.CO.ID,Kepala Badan Atom Nuklir Iran, Fereydoun Abbasi, membantah laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang program Teheran yang diklaim mempunyai aspek militer. Abbasi menyebut laporan tersebut sebagai kebohongan.
"Sejumlah negara di dunia secara terang-terangan melakukan kejahatan dengan berusaha membuat senjata nuklir. Akan tetapi Republik Islam Iran yang selalu menyerukan perdamaian, malah dituduh mengejar program rahasia guna memproduksi bom atom, " jelas Abbasi pada hari Senin (13/6/2011).
Pada tanggal 6 Juni, Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano menyatakan menerima informasi yang menunjukkan bahwa Iran berniat mengembangkan program nuklir untuk kepentingan selain sipil.
Menanggapi pernyataan Amano, Abbasi mengatakan Iran tidak memerlukan kegiatan nuklir non-damai. Menurut Abbasi, aktivitas nuklir militer malah merugikan negara.
"Mereka ingin menghambat kemajuan Iran dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi melalui perang urang syaraf dan laporan palsu," tambah Abbasi.
AS, Zionis Israel dan sekutunya menuduh Iran mengejar target pengembangan nuklir militer. Iran sebagai penandatang Traktat Non-Proliferasi Nuklir NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), berhak mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai.