REPUBLIKA.CO.ID,NAZARET--Harian Yedeot Aharonot mengatakan, sejumlah biro yahudi terancam krisis keuanganan akibat tersendatnya bantuan pada mereka. Akibatnya sejumlah atase Zionis meliburkan pegawainya untuk menekan pengeluaran.
Koresponden yahudi yang berada dibawah gerakan eksekutif Zionis internasional yang sangat berperan dalam menarik bangsa Yahudi di dunia untuk pindah ke Palestina dan menetap di sana. Ia juga berperan dalam kebijakan-kebijakan langsung pemerintahnya terkait mandate Inggris. Namun akhir-akhir ini, kegiatan mereka terus mengalami penurunan.
Saat ini mereka hanya aktif dalam penggalangan dana-dana sumbangan dari sejumlah pajak-pajak bangsa Israel. seperti juga dialami badan dunia yang bekerja untuk kepentingan Entitas yang memiliki sejumlah proyek ekonomi terutama di wilayah jajahan Israel.
Dalam sebuah laporanya, Senin (13/6) harian Zionis ini mengatakan,biro yahudi , Ahad kemarin terpaksa mengambil langkah-langkah penyelamatan, menyusul berkurangnya pasokan dana dari Amerika, akibat krisis ekonomi yang dialami Negara tersebut dan melemahnya nilai dollar.
Lembaga ini memberikan jatah libur panjang bagi semua pegawainya atas kesepakatan dengan komite pekerja. Mereka diberikan jatah libur selama dua pekan pada bulan Agustus mendatang plus tambahan empat hari di sela-sela liburan tersebut.
Akibatnya, para pegawai terpaksa terpaksa bekerja selama enam hari tanpa upah. Selain itu ada pemotongan satu hari tiap bulanya atas gaji yang mereka terima dan berlaku hingga enam bulan ke depan.
Sementara itu, menurut salah satu pegawai di lingkungan koresponden Israel menyebutkan, kesulitan keunganan yang dialami perusahaan kami dibebankan pada kami. Demikian juga dengan komite pekerja Palestina yang mewajibkan para pegawai menyumbang perusahaanya sebanyak 500.000 dollar dari alokasi dananya untuk kepentingan lembaganya. Sebanyak 300 ribu penyandang dana dari kalangan yahudi di Amerika dan Eropa, ungkap harian tersebut.
Komite pekerja yahudi mengambil langkah tersebut menyusul rekomendasi dari menejemen lembaga yang akan memecat 50 pegawai. Sementara itu, harian ini mensinyalir keputusan sejumlah biro yahudi diambil untuk menyelamatkan lembaga tersebut dari krisis keunganan yang sedang mendera Negara tersebut atas kesepakatan dengan pihak penyandang dana, bank dan agar aktivitasnya tidak berhenti.