REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Keen, bermata cerah dan mencuri perhatian, menjawab pertanyaan yang dilontarkan penyidik Rusia dengan antusias. Dia seolah-olah menggambarkan kartun, bukan pelecehan seksual yang dilakukan terhadapnya.
"Dia melepas celanaku dan memfoto ku," katanya. Pelakunya, ayahnya sendiri. Fioto-fotonya beredar luar, dijualbelikan.
Di Rusia, memiliki materi pornografi anak bukanlah sebuah kejahatan dan hukum yang mengatur eksploitasi anak lemah. Otoritas pemerintah mengatakan mayoritas kejahatan seksual terhadap anak tidak pernah dilaporkan atau diselidiki.
Inilah yang membuat Russia saat ini menjadi produser terbesar materi pornografi dengan obyek anak-anak.
Anggota parlemen Rusia, Elena Mizulina, seolah berjuang sendiri melalui parlemen negara itu untuk membuat aturan undang-undang yang melindungi anak-anak. "Pada gilirannya, orang harus bertanggung jawab secara pidana telah memproduksi, menyebarkan, bahkan menyimpan materi pornografi anak," katanya, gigih.
RUU itu kini telah lolos di Duma, majelis rendah Russia. Ia berharap semuanya mulus, tak ada yang menjegal di tengah jalan.
Menurut Komite Investigasi Rusia, lebih dari 800 kasus pelecehan seksual dilaporkan dalam tiga bulan pertama tahun ini, meningkat 13 persen.
"Analisis kejahatan tersebut menunjukkan bahwa serangan seksual terhadap integritas minoritas dan hak-hak mereka sebagian besar berasal dari kurangnya kontrol oleh orang tua, wali, serta pejabat dari lembaga pendidikan dan pejabat pemerintah setempat," kata Vladimir Markin, juru bicara untuk Komite Investigasi.
Yevgeny Tsymbal, direktur Pusat Psikologi Anak-anak di Moskow, mengatakan kepada CNN bahwa hukum yang lemah dan kurangnya bukti biasanya membantu pelaku menghindari deteksi dan hukuman.
"Kejahatan-kejahatan ini biasanya terjadi untuk waktu yang lama," katanya, menambahkan bahwa karena tanda-tanda fisik dari pelecehan sering tidak jelas, "kejahatan ini sangat jarang ditemukan."
Internet juga merupakan surga bagi pornografi anak di Rusia. Bahkan, transkasi bisa dilakukan melalui situs jejaring sosial. "Seseorang yang ingin untuk menemukan konten ini di Internet, bisa mendapatkannya dengan mudah," kata Mark Tverdynin, direktur Saferunet.ru, sebuah inisiatif yang mencoba untuk menggosok Internet Rusia bersih dari pornografi anak.
Lembaga ini telah menutup sebanyak 7.000 situs seperti ini tahun lalu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika