REPUBLIKA.CO.ID,KANDAHAR--Empat anggota dari satu keluarga, termasuk tiga wanita, tewas ketika sebuah bom pinggir jalan Taliban menghancurkan kendaraan mereka di Afghanistan selatan, kata polisi Kamis. Insiden itu terjadi Rabu malam di kabupaten Maruf di provinsi Kandahar, salah satu sarang gerilyawan, pada saat mereka bepergian dengan traktor, kata kepala polisi provinsi Jenderal Abdul Razaq.
"Mereka semua anggota keluarga yang sama dalam perjalanan dari satu desa ke desa lain ketika ledakan itu menghantam kendaraan mereka," katanya, menyalahkan Taliban untuk insiden pengeboman itu. Juru bicara kelompok pejuang itu tidak tersedia berkomentar, tetapi seringkali penanaman bom di jalan tanah bertanggung jawab untuk sejumlah besar kematian warga sipil di Afghanistan.
Misi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Afghanistan mengatakan Sabtu, bahwa 368 warga sipil tewas dalam aksi kekerasan di seluruh negeri itu selama Mei, sehingga menjadi bulan paling mematikan untuk warga sipil Afghanistan setidaknya sejak 2007.
PBB mengatakan 2.777 warga sipil tewas dalam konflik di Afghanistan pada 2010, sehingga menjadi tahun paling mematikan sejak perang dimulai pada 2001 ketika tentara internasional pimpinan AS menjatuhkan rezim Taliban setelah serangan 11 September.