REPUBLIKA.CO.ID,ALQUDS - Lembaga wakaf dan peninggalan Al-Aqsha, yang bergerak di wilayah Palestina 48, mengingatkan bahwa pemerintah Zionis seolah berpacu dengan waktu untuk segera menyelesaikan proyek yahudisasi di Istana Bani Umayah. Dalam keterangan persnya secara tertulis pada Quds Press, lembaga wakaf Al-Aqsha menegaskan bahwa kegiatan yahudi tersebut terjadi di tengah penghancuran sejumlah bangunan bersejarah milik kaum muslimin.
''Mereka mengusai sejumlah tanah wakaf kaum muslimin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Al-Aqsha,'' tulis pernyataan tersebut. ''Kondisi ini tentu menuntut sikap cepat demi menghentikan proyek yahudisasi Zionis yang sangat berbahaya. Di samping itu, penodaan terhadap Masjid Al-Aqsha dan kota Al-Quds secara umum juga berlanjut.''
Melalui kunjunganya selama dua hari ke sejumlah bangunan di Istana kekhalifahan Bani Umayah, terungkap bahwa Israel sedang mengerjakan proyek secara besar-besaran. Israel memperkerjakan puluhan orang yang bekerja sejak pagi buta hingga tengah malam gelap gulita dengan pengawasan para insinyur dan professional.
''Dalam dua hari itu saja, mereka telah membangun sejumlah menara pengawas di setiap pojok istana Bani Umayah. Seperti di pojok bagian tenggara Masjid Al-Aqsha atau sebelah belakang mushola Marwan, pojok belakang mihrab Al-Aqsha,'' tulisnya.
Pada saat yang sama, mereka masih melanjutkan proyek penggalian dan pembangunan gedung modern mirip pipa serta sejumlah jalan sempit yang menghubungkan antar menara pengawas.
Sementara ketua Yayasan Al-Aqsh mengatakan bahwa pelaksanaan proyek yang begitu cepat dan melibatkan sejumlah pekerja yang begitu banyak serta insinyur secara marathon itu menunjukan bahwa Israel serius secepatnya ingin menyelesaikan proyek yahudisasi ini. Setelah itu, mereka akan mengumumkan bahwa wilayah tersebut masuk dalam bagian sejarah Taurat (Yahudi) yang mencakup wilayah Isawiyah utara Al-Quds, Jabal Masyarif, Shuwanah, Wadi Jauz hingga wilayah Makam Babu Rahmah yang menempel dengan dinding Al-Aqsha bagian timur, kemudian melingkar mencakup wilayah istana Bani Umayah, tembok ratapan (Al-Buraq) sebelah selatan Al-Aqsha, juga Wadi Halwa di Silwan dan berakhir di Silwan wilayah Al-Bustan.
''Semua ini tergabung dalam satu proyek pembangunan taman Taurat di sekeliling Masjid Al-Aqsha dan Kota Lama,'' ungkapnya.