REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Presiden Palestina Mahmoud Abbas Jumat mendesak negara-negara Uni Eropa agar secara terpisah atau kolektif mengakui negara Palestina.
Selama pertemuan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, Abbas "menegaskan bahwa posisi Palestina adalah untuk melanjutkan proses perdamaian" dengan Israel, dan mengharapkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menerima pembicaraan dua negara serta menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi, terutama di Yerusalem, kata perunding Palestina Saeb Erakat.
"Kami mengimbau Uni Eropa untuk membantu kita mengenai persoalan yang sedang bergerak di PBB untuk menerima Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967," kata Erakat seperti dikutip oleh kantor berita resmi Palestina WAFA.
Ashton tiba di Israel pada Kamis dan Jumat untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman. Dia kemudian bertemu Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad serta Presiden Abbas di Tepi Barat.
Ashton dijadwalkan akan menggelar pembicaraan dengan Benyamin Netanyahu pada Ahad.