Rabu 22 Jun 2011 09:31 WIB

Mayoritas Warga Pakistan Menentang Serangan AS Terhadap Osama

Red: cr01
Osama Bin Laden
Osama Bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Menurut sebuah jajak pendapat terbaru yang diumumkan, Selasa (21/6), sebagian besar warga Pakistan menentang serangan Amerika Serikat yang menewaskan Osama bin Laden.

Survei yang digelar Pew Research Center (PRC) itu menemukan bahwa sebagian warga Pakistan mendukung Al-Qaidah. Tapi banyak juga yang mengkhawatirkan dampak serangan rahasia 2 Mei yang menewaskan Bin Laden di kota garnisun Abbottabad, Pakistan. "Hanya 10 persen warga Pakistan yang menyetujui operasi itu, dengan 63 persen menentang dan sisanya tidak memutuskan," papar PRC.

Pakistan awalnya mendukung Taliban Afghanistan, tapi berubah menjadi mitra terdepan AS setelah serangan 11 September 2001. Dalam beberapa tahun belakangan, Pakistan telah dihantam oleh gelombang kekerasan terkait ekstrimisme. Dan AS telah meningkatkan serangan pesawat mata-matanya terhadap gerilyawan yang dicari.

Jajak pendapat itu mengatakan 92 persen warga Pakistan tidak puas dengan kebijakan negara mereka. Sebagian besar memperkirakan kondisi ekonomi akan lebih buruk pada tahun mendatang. Hanya 11 persen warga Pakistan yang mengaku mendukung Presiden Asif Ali Zardari, seorang warga sipil yang berkuasa pada 2008 setelah satu dasawarsa lamanya pemerintahan dikuasai militer.

Tapi survei itu juga menemukan adanya dukungan kuat terhadap militer, meskipun ada kecaman setelah serangan terhadap Osama. Sekitar 79 persen menyatakan militer memiliki pengaruh yang baik pada Pakistan, dan 57 persen mendukung Jenderal Ashfaq Kayani, pemimpin militer.

Media juga mendapatkan dukungan kuat, sekitar 76 persen mengatakan media memiliki pengaruh positif pada Pakistan. PRC melakukan dua putaran survei dengan mewawancarai 3.221 warga Pakistan. Namun sekitar 15 persen bagian negara itu tidak disurvei karena alasan keamanan.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement