REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG - Seperti ribuan turis lain yang melancong ke Afrika Selatan, Michelle Obama pun membawa serta keluarganya untuk mengunjungi Yayasan Nelson Mandela di Johannesburg. Tujuannya apa lagi jika bukan mempelajari aparteid dan sekaligus menyambut penuturan sejarah langsung dari sosok yang membentuk negara itu.
Meski sudah pensiun dan jarang lagi tampil di depan publik, Mandela mengirimkan pesan bila ia ingin bertemu dengan ibu negara AS dan dua putrinya, Malia dan Sasha, seandainya mereka tengah melancong ke Afrika Selatan. Pesan itu dianggap penawaran kejutan oleh Michelle. Warisan Mandela sebagai pahlawan pejuang hak kulit hitam di tengah kekuasaan minoritas kulit putih adalah salah satu tema kunjungan keluarga Obama.
Mandela yang berulang tahun ke-93 bulan depan memang telah bertemua Presiden Obama pada 2006, namun saat itu ia masih menjadi senator. Sedangkan ini adalah pertama kali ia bertemu ibu negara AS.
Keluarga Obama menghabiskan waktu 20 menit bersama Mandela. Seperti biasa Mandela mengenakan kemeja batik berwarna yang jadi ciri khasnya. Dalam penampilan di depan publik setelah keluar dari rumah sakit pada Januari, Mandela terlihat sehat. Ia sempat dirawat karena infeksi pernafasan akut.
Ibu negara memulai lawatan sehari penuh di Afrika Selatan dengan mengunjungi Nompumelelo Ntuli-Zuma, satu dari tiga istri Presiden Jacob Zuma, di kediaman resmi kepresidenan di Pretoria. Ia kemudian bertemu dengan istri Mandela di kantor yayasannya.
Setelah bertemu Mandela, Keluarga Obama dilaporkan mengunjungi pusat daycare di Zandspruit, Johannesburg. Di sana, ibu negara dan kedua anaknya membacakan kisah favorit mereka bagi bocah-bocah berusia 3-6 tahun, yakni kumpulan cerita Dr Seuss, The Cat in the Hat.
Kunjungan satu-satunya Presiden Obama ke Afrika sejak ia menjadi presiden hanyalah satu malam di Ghana pada Juli 2009, di mana ia disambut meriah dengan teriakan massa saat berpidato di parlemen negara tersebut.