Kamis 23 Jun 2011 14:21 WIB

Jika Tentara AS akan Ditarik, Australia Tetap di Afghanistan Hingga 2014

Tentara AS
Tentara AS

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Perdana Menteri Australia Julia Gillard Kamis (23/6) mengatakan bahwa tentara Australia akan tetap berada di Afghanistan hingga 2014 seperti yang direncanakan, meski Amerika Serikat memutuskan untuk memulangkan 33.000 prajuritnya tahun depan.

Dalam momen penting bagi strategi keamanan nasional AS, Presiden Barack Obama mengatakan, ribuan tentara akan ditarik pada musim panas 2012, dan berikrar untuk beralih ke "pembangunan bangsa" di dalam negerinya.

Presiden mengatakan, dia akan, seperti yang dijanjikan, memulai penarikan tentara AS pada Juli dan bahwa 10.000 dari lebih dari 30.000 tentara yang dia komitmenkan untuk menghadapi eskalasi konflik di Afghanistan akan dipulangkan tahun ini.

Selanjutnya 23.000 tentara akan ditarik pada musim panas mendatang, dan jumlah penarikan yang belum diumumkan akan dilanjutkan, sampai pasukan Afghanistan bertanggung jawab atas keamanan mereka sendiri pada tahun 2014.

Australia, mitra koalisi utama, memiliki sekitar 1.500 personil di Afghanistan dan Gillard mengatakan mereka masih menjaga jarak. "Seperti hari ini kepala pasukan pertahanan telah mengkonfirmasikan kepada saya bahwa 1.500 personil Australia diperlukan untuk menjalankan misi kami di Provinsi Uruzgan," katanya kepada wartawan.

"Dalam hal pengumuman Amerika Serikat, kami bekerja di provinsi Uruzgan akan terus berlangsung dengan cara yang sama." Gillard menegaskan, strategi Australia tidak akan berubah. "Kami bekerja untuk membangun kapasitas bangsa Afghanistan untuk mampu menyediakan keamanan sendiri," katanya lagi.

"Kami bekerja untuk transisi keamanan kepada kepemimpinan pasukan lokal Afghanistan. Kami bertujuan untuk melakukan itu pada tahun 2014 seperti yang diumumkan oleh Presiden Karzai."

Gillard telah membela keputusannya untuk mempertahankan pasukan di Afghanistan pada pekan terakhir setelah serentetan korban jatuh, dengan 27 warga Australia sejauh ini tewas dalam konflik yang berlangsung selama satu dekade.

Dia mengatakan, Australia akan terus bekerja dengan militer AS di Uruzgan. "Anda tidak harus peduli tentang dukungan bagi pasukan kita dari personel Amerika yang bekerja bersama kami," katanya.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement