REPUBLIKA.CO.ID, HONGKONG - Jumlah miliuner alias orang kaya di Asia Pasifik telah meningkat tajam seraya mengambil alih posisi yang selama ini ada di Eropa. Demikian hasil sebuah studi yang dilaporkan Kamis (23/6), yang didorong oleh populasi orang-orang super atau cepat kaya di Hong Kong.
Miliuner di Asia Pasifik begitu bernilai kolektif ketimbang pesaingnya di Eropa pada 2009. Jika menilik perbandingannya, sekitar 3,3 miliuner berada di Asia Pasifik, sementara di Eropa sebanyak 3,1 miliuner.
Laporan kekayaan bersih tertinggi per individu (HNWIs) --mengungkapkan bahwa setiap orang dengan aset yang dimiliki tidak kurang dari satu juta dolar AS-- seperti yang dilaporkan Perusahaan Manajemen Kekayaan Merrill Lynch dan perusahaan Konsultan Capgemini.
"Asia Pasifik terus menerus menunjukkan kinerjanya yang kuat dan menegaskan pentingnya strategis daerah untuk setiap perusahaan manajemen kekayaan dengan aspirasi global," kata kepala Asia-Pasifik Manajemen Kekayaan Merrill Lynch Michael Benz.
"Sekarang pasar terbesar kedua di dunia adalah populasi HNWI dan kekayaan, lebih relevan daripada sebelumnya untuk industri manajemen kekayaan guna lebih meningkatkan layanan ke daerah yang beragam ini," katanya menambahkan.
Wilayah ini sekarang kedua untuk Amerika Utara, dengan 3,4 juta jutawan. Pertumbuhan di Asia dipimpin oleh jumlah miliuner di Hong Kong dengan 33,3 persen pada 2010 menjadi 101.300 orang, dibandingkan dengan 76 ribu orang pada 2009 - tahun kedua berturut-turut bahwa populasi super-kaya tumbuh dengan cepat.
Menurut laporan itu, angka signifikan miliuner di Hong Kong didorong ekonomi yang sehat dan keuntungan dari saham dan pasar real estate. Laporan itu juga menegaskan pertumbuhan yang pesat juga dialami miliuner asal India, di mana penduduk India menjadi terbesar kedua belas HNWI di dunia pada 2010, dan merupakan investasi individu yang tertinggi.
Asia, yang telah mengalami perkembangan cepat dari resesi global, telah mempersembahkan ke dunia orang-orang terkaya termasuk bisnisman dari India Tycoon Mukesh Ambano dan dari Hong Kong Li Ka-shing, yang kerap disebut 'Superman' karena kekuatan bisnisnya.