Ahad 26 Jun 2011 07:30 WIB

Empat Bintang Sepakbola Gabung Pemberontak Libya

Pemberontak Libya menembakkan roket di medan tempur barat Misrata, Libya.
Foto: AP
Pemberontak Libya menembakkan roket di medan tempur barat Misrata, Libya.

REPUBLIKA.CO.ID,BENGHAZI - Empat anggota tim sepakbola nasional Libya dan 13 tokoh sepakbola lainnya telah membelot ke pemberontak. Ini menjadi pukulan lain bagi pemerintah Moammar Qaddafi. Demikian laporan otoritas pemberontak di Libya pada Sabtu (25/6).

Qaddafi telah menghadapi serangkaian pembelotan oleh para pejabat dan diplomat. Pemberontak, yang didukung dengan serangan pemboman NATO, terus berupaya melengserkan Qaddafi dari kekuasaan setelah empat dasa warsa berkuasa.

Abdel Hafiz Ghoga, wakil pemimpin dewan pemberontak, mengatakan para pesebakbola itu telah berhubungan dengan pemimpin pemberontak di Benghazi. Yakni, markas besar NTC (Dewan Transisi Nasional) yang terletak di Libya timur dan di negara tetangga Tunisia.

"Itu adalah refleksi langsung pendapat dan perasaan semua orang di Libya. Ke-17 anggota tim sepakbola itu sedang dalam perjalanan mereka ke Mali ketika mereka menyatakan pembelotan mereka," katanya. "Itu tidak hanya sembolis tapi juga sangat penting. Itu menunjukkan bahwa kapanpun orang dapat menentukan diri mereka bebas dan mengumumkan pembelotan mereka. Mereka melakukannya. Ada banyak orang yang tidak dapat melakukan demikian itu."

Penjaga gawang nasional, Juma Gtat, dan Adel bin Issa, kapten klub sebakbola utama Tripoli, Al-Ahly, mengumumkan pembelotan di Gunung Nafusa yang dikuasai pemberontak di Libya barat. "Saya mengatakan pada Kolonel Qaddafi untuk membiarkan kami sendiri dan membolehkan kami untuk membentuk Libya yang bebas," kata Gtat di sebuah hotel di kota Jadu. "Pada kenyataannya, saya ingin ia meninggalkan kehidupan (politik) sama sekali."

Bin Issa mengatakan pada BBC bahwa ia memilih untuk datang ke Gunung Barat untuk mengirim pesan bahwa Libya harus disatukan dan bebas. Ia menambahkan,"Saya mengharapkan akan bangun pada suatu pagi untuk mendapati bahwa Qaddafi tidak ada lagi di sana".

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement