REPUBLIKA.CO.ID, BRATISLAVA - Yunani akan dipaksa untuk merestrukturisasi utangnya jika anggota parlemen Yunani menolak program korektif anggaran yang sulit, Menteri Keuangan Slowakia Ivan Miklos memperingatkan pada Selasa (28/6). "Jika parlemen Yunani gagal mengadopsi rencana stabilisasi fiskal negara tidak akan menerima tahapan pinjaman berikutnya pada bulan Juli," kata Miklos kepada wartawan.
"Karena tidak akan menerima lebih banyak uang dan harus merestrukturisasinya," tambahnya. Yunani sedang menunggu Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional untuk rilis 12 miliar euro (17 miliar dolar AS) dari dana talangan (bailout) 110-miliar euro tahun lalu, yang Athena butuhkan pada Juli untuk menghindari kebangkrutan keuangan.
Sebuah bailout kedua dari lebih dari 100 miliar euro juga sedang dalam perencanaan karena Yunani tidak akan dapat kembali sepenuhnya ke pasar utang dalam beberapa tahun mendatang seperti yang diperkirakan semula. Pekerja Yunani marah melancarkan pemogokan umum 48-jam pada Selasa untuk memprotes langkah-langkah, yang parlemen jadwalkan untuk memilih pada Rabu dan Kamis.
Miklos mengatakan bahwa keputusan parlemen Yunani itu tidak banyak disepakati. "Pemungutan suara kepercayaan minggu lalu pada pemerintah yang baru sebagian berkurang, untuk mengadopsi paket penghematan dan undang-undang privatisasi akan lebih sulit," katanya.
Perdana Menteri Yunani George Papandreou minggu lalu memenangkan mosi percaya dalam pemerintahan barunya dalam pertarungan penting untuk mencegah kebangkrutan dan mencegah kekacauan di pasar zona euro dan global.
Slowakia, yang mengadopsi euro pada 2009, memiliki sikap "hawkish" tentang bantuan untuk Athena, dan tahun lalu hanya anggota zona euro yang menolak berpartisipasi dalam pinjaman darurat.