REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Dua gerilyawan Taliban masih terlibat pertempuran dari atap sebuah hotel besar yang sering dikunjungi oleh orang-orang Barat di ibu kota Afghanistan Rabu (29/6) pagi, kata seorang juru bicara pemerintah setelah pembom bunuh diri melancarkan serangan malam terkoordinasi di Kabul.
"Kami sangat percaya bahwa dua dari penyerang masih bertahan," kata Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Sediq Sediqqi kepada wartawan. "Mereka berada di atas ruang ballroom." katanya menegaskan.
Setidaknya seorang pelaku bom bunuh diri dan beberapa orang bersenjata menyerang sebuah hotel utama Kabul yang sering dikunjungi orang asing dan pejabat Afghanistan Selasa malam, kata polisi dan pejabat, dalam serangan berani yang diklaim dilakukan oleh Taliban.
Para saksi melaporkan mendengar tiga ledakan di Intercontinental Hotel yang dijaga keamanan ketat di ibu kota Afghanistan selama serangan itu, pada saat orang-orang bersenjata memasuki ke gedung dan memicu tembak-menembak.
Di antara tamu yang menginap di hotel tersebut terdapat para pejabat pemerintah Afghanistan dari seluruh negeri yang berada di Kabul untuk menghadiri konferensi Rabu, mengenai serah terima kekuasaan dari pasukan asing kepada pasukan keamanan Afghanistan mulai Juli.
"Itu adalah serangan di Hotel Intercontinental," Kabul Kepala Investigasi Kepolisian Mohammad Zahir kepada AFP. "Lima sampai enam orang bersenjata telah memasuki dan berlindung di dalam bangunan hotel."
Zahir mengatakan bahwa salah satu penyerang bunuh diri telah meledakkan dirinya sendiri dan sejumlah polisi terluka dalam pertempuran yang sedang berlangsung, termasuk dia sendiri yang ditembak kakinya.
Juru bicara kementerian dalam negeri Siddiq Shiddiqi menegaskan, bahwa di antara mereka yang menginap di hotel itu adalah "tamu-tamu dari berbagai propinsi" untuk menghadiri pertemuan Rabu.
Seorang pejabat pemerintah Afghanistan berbicara tanpa bersedia disebut namanya mengatakan, pemberontak di dalam hotel diduga memiliki rompi bunuh diri, senapan mesin dan granat roket.
Dia menambahkan bahwa para tamu di hotel sedang disarankan untuk tinggal di kamar mereka. Sesaat sebelum pejabat itu berbicara, seorang wartawan AFP di tempat kejadian melihat 10 sampai 15 kendaraan lapis baja yang membawa pasukan komando Angkatan Darat Nasional Afghanistan memasuki hotel.
Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompok Islam garis keras berada di balik serangan itu. Dia mengaku bahwa gerilyawan telah mengambil alih hotel, menewaskan 50 tamu termasuk orang-orang asing dan pejabat, dan menyandera 300 orang lainnya.