REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR, AFGHANISTAN - Taliban mengatakan, Kamis (30/6), bahwa beberapa komandannya yang dipenjarakan telah dibebaskan sebagai pertukaran bagi pembebasan dua sandera Prancis, yang telah pulang ke negara mereka setelah 18 bulan disekap di Afghanistan.
"Prancis telah menerima syarat-syarat keemiran Islam dan menyetujui pembebasan sejumlah sandera Taliban sebagai pertukaran bagi pembebasan wartawan-wartawan itu," kata Taliban dalam sebuah pernyataan.
Taliban telah mengklaim penculikan kedua wartawan televisi itu, yang hilang pada 30 September 2009 di provinsi Kapisa di timurlaut Kabul. "Dengan berkah Tuhan, para komandan mujahidin itu telah dibebaskan dan sebagai pertukaran, para tawanan (kedua wartawan) itu dibebaskan juga," kata juru bicara Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Taliban di Afghanistan selatan.
Taliban, yang telah memimpin pemberontakan satu dasawarsa lamanya terhadap pemerintah Kabul dan tentara NATO pimpinan AS, memuji pertukaran itu sebagai "pencapaian besar" dan mengucapkan selamat pada gerilyawannya atas pertukaran tersebut.
Juru kamera Stephane Taponier dan wartawan Herve Ghesquiere, keduanya 48, yang telah bersatu kembali dengan keluarga mereka di Paris pada Kamis lalu, mengatakan para penangkap Taliban mereka tidak melukai mereka, tapi hanya memberi keterangan sedikit mengenai bagaimana mereka dibebaskan.