REPUBLIKA.CO.ID,ISLAMABAD--Pakistan telah meminta Amerika Serikat untuk mengosongkan pangkalan militer di sebuah daerah gurun terpencil, yang digunakan oleh pasukan AS untuk serangan pesawat tak berawak. Berbicara kepada media, Menteri Pertahanan Pakistan Chaudhry Ahmad Mukhtar mengatakan, bahwa AS telah menahan pembayaran Dana Dukungan Koalisi (CSF) sementara Pakistan telah meminta Washington untuk mengosongkan pangkalan udara Shamsi. "Kami telah memberitahu mereka (para pejabat AS) untuk meninggalkan pangkalan udara itu," kata Mukhtar.
Menteri mengatakan Amerika Serikat telah berusaha beberapa waktu untuk mengalihkan peralatan dari Pangkalan Udara Shamsi. Dia menambahkan bahwa kurang kepercayaan antara Pakistan dan Amerika Serikat telah meningkat setelah serangan militer Amerika yang membunuh pemimpin Al Qaida Usamah bin Laden pada 2 Mei di kota Abbottabad. "Defisit kepercayaan dengan AS ini bisa dikurangi dengan duduk bersama-sama dan mengambil tindakan bersama," tambahnya.
Dia mengatakan, Pakistan tidak dalam posisi untuk masuk ke dalam perang dengan Amerika, tapi Islamabad akan meninjau lagi hubungannya dengan Washington. Chaudhry Ahmad Mukhtar mengatakan, Amerika telah sepakat untuk menyediakan dua pesawat Orion P3C di tempat kedua yang dihancurkan oleh teroris selama serangan di pangkalan angkatan laut di kota pelabuhan Karachi.
Dia mengatakan, bagaimanapun Pakistan harus berdiri di atas kakinya sendiri karena tidak bisa bergantung pada orang lain untuk kebutuhan ekonomi dan pertahanannya.