REPUBLIKA.CO.ID, MADRID - Pemimpin Libya Muammar Qaddafi berjanji untuk menyerang Eropa sebagai pembalasan atas serangan udara NATO. Apa tanggapan menteri Luar negeri Amerika Serikat Hillary Clinton?
Clinton pada Sabtu menepis pernyataan Qaddafi dan menyerukan kepadanya untuk 'ketimbang berkoar mending mundur'.
"Daripada mengeluarkan ancaman, Qaddafi harus menempatkan kesejahteraan dan kepentingan rakyatnya sendiri sebagai prioritas. Ia harus mundur dari kekuasaan dan membantu memfasilitasi transisi demokrasi," kata Hillary dalam konferensi pers dalam kunjungan ke anggota NATO Spanyol.
Menteri Luar Negeri Spanyol Trinidad Jimenez, yang negaranya menjadi sasaran militan Islam pada tahun 2004 yang menewaskan 191, mengatakan sikap aliansi tidak berubah.
"Spanyol dan respon koalisi internasional adalah menjaga persatuan dan tekad yang kita telah bekerja beberapa bulan terakhir ini," katanya.
Pidato Qaddafi dilontarkan saat pemberontak Libya, yang maju 80 km dari ibukota dihentikan dengan rentetan tembakan roket dari pasukan pemerintah.
Koalisi pejabat militer menolak untuk mengkarakterisasi situasi di lapangan. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan helikopter Apache menghantam tiga tank dan bunker di barat Tripoli pada akhir Jumat.