REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Harian Asharq al-Awsat melaporkan bahwa perwakilan Qaddafi telah bertemu pejabat dari Prancis dan Inggris di pulau Djerba Tunisia. Mengutip sumber tanpa nama dari kubu Qaddafi, surat kabar itu memberitakan Qaddafi bersedia mengundurkan diri jika ia terhindar penuntutan dan diizinkan untuk tinggal di kota kelahirannya, Sirte, Libya bagian utara, dengan jaminan keamanan.
Qaddafi menghadapi tuntutan sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan selama pergolakan sipil di Libya. Ia menghadapi penuntutan di Pengadilan Internasional.
Para pemimpin Uni Afrika yang menawarkan pada hari Jumat untuk menjadi tuan rumah pembicaraan tentang gencatan senjata dan transisi ke pemerintahan yang demokratis, tidak segera memberi respons atas berita ini.
Sebuah dokumen yang dilihat oleh Reuters pada akhir KTT di Equatorial, Guinea mengatakan negara-negara anggota tidak akan melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Qaddafi. Hal ini mengisyaratkan Qaddafi bisa pergi ke pengasingan di salah satu dari 53 Uni Afrika bangsa.