Ahad 03 Jul 2011 12:01 WIB

Qaddafi: Ayo, Rebut Senjata Prancis dari Tangan Pemberontak!

Red: cr01
Kolonel Muammar Qaddafi, sang pemimpin Libya.
Foto: freekasusyc1.blogspot.com
Kolonel Muammar Qaddafi, sang pemimpin Libya.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI  - Pemimpin Libya Muammar Qaddafi memerintahkan para pendukungnya untuk merebut senjata yang dipasok Prancis kepada pasukan pemberontak. "Kejar dan rebut senjata-senjata yang telah dipasok Prancis," kata Qaddafi dalam pidato melalui telepon pada Jumat (1/6) yang disiarkan oleh pengeras-pengeras suara kepada para pendukungnya di Lapangan Hijau Tripoli.

Puluhan ribu pendukung melambai-lambaikan bendera hijau Qaddafi, memegang fotonya dan meneriakkan slogan-slogan pro-pemerintah, saat sang pemimpin mendesak mereka untuk berbaris menuju kota-kota yang dikuasai pemberontak seperti di Misrata.

Prancis mengkonfirmasi awal pekan ini bahwa pihaknya telah memasok senjata ringan kepada para pemberontak sejak awal Juni, meskipun resolusi PBB yang diadopsi pada Februari lalu memberlakukan embargo senjata atas Libya.

Prancis berkilah tindakannya itu adalah untuk melindungi warga sipil dari serangan yang dilancarkan oleh pasukan yang setia pada Qaddafi. Tetapi negara-negara seperti Rusia menyuarakan keprihatinannya atas tindakan tersebut.

 

Dalam pidatonya, Qaddafi juga meminta blok Barat untuk menghentikan tindakan melawan rakyat Libya, dan mengancam akan membawa pertempuran ke Eropa jika Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak menghentikan serangan udara di Libya.

Serangan-serangan udara NATO di Libya telah berlangsung lebih dari 100 hari sejak Prancis, Inggris dan Amerika Serikat meluncurkan babak pertama serangan pada 19 Maret lalu. Pemimpin Libya yang diperangi sekali lagi menolak untuk menyerahkan kekuasaan, dan menegaskan bahwa kekuasaannya telah diberikan kepada rakyat Libya pada 1977.

sumber : Antara/Xinhua-OANA

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement