Senin 04 Jul 2011 15:23 WIB

Dikira Muslim, Pria Sikh Dilarang Masuk Resto, Kini Dia Berencana Menggugat

Kaum Sikh. Ilustrasi
Foto: AP
Kaum Sikh. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE - Sebuah resto di Australia meminta maaf kepada pria Sikh yang ditolak masuk karena mengenakan sorban, mirip Muslim. Permohonan maaf ini diharapkan bisa meluluhkan niat sang pria untuk mengajukan gugatan hukum.

Cerita bermula saat seorang staf Royal English Hotel di Brisbane melarang masuk seorang pria bersorban. Juru bicara Spirit Hotels, yang mengelola resto itu,

mengatakan keputusan itu sebagai sebuah kekhilafan.

'Hotel kami memiliki kebijakan di mana pelanggan yang akan masuk diminta untuk mencopot hiasan kepala untuk membantu menciptakan kondisi keamanan bagi staf dan pelanggan," katanya pada Australian Associated Press.

"Namun, dalam insiden tertentu, mereka tidak seharusnya meminta untuk mencopot sorbannya, dan kami mencoba untuk menghubungi mereka untuk meminta maaf."

Umesh Chandra, presiden Global Organisation of People of Indian Origin dan penerbit Times India Brisbane, mengatakan insiden itu memalukan.

"Bahkan di kepolisian sorban secara luas dihormati dan diperbolehkan untuk dipakai oleh polisi," katanya. "Di Australia, ini merupakan kasus yang terisolasi," katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement