REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Dewan Keamanan PBB pada Juli ini berencana akan membicarakan kemungkinan Palestina menjadi negara anggota PBB, kata ketua Dewan Keamanan, Selasa (5/7). Liga Arab mengatakan pihaknya akan meminta PBB menyetujui keanggotaan negara Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat dengan Jerusalem Timur sebagai ibu kotanya pada sidang Majelis Umum PBB September.
Satu perdebatan terbuka mengenai Timur Tengah telah dijadwalkan pada 26 Juli sesuai dengan satu kalender sementara bagi Dewan Keamanan PBB untuk Juli.
"Saya kira sidang itu akan merupakan satu kesempatan untuk mengutarakan berbagai opsi yang mungkin ada pada pihak Palestina," kata Duta Besar Jerman, Peter Wittig, ketua Dewan Keamanan PBB menanggapi satu pertanyaan kapan masalah itu akan dibahas. Jerman memangku jabatan ketua Dewan Keamanan PBB untuk Juli.
Wittig menunjuk pada pertemuan kelompok empat mendatang sebagai indikator yang mungkin mengenai hal itu. Kelompok empat (Quartet) para perunding perdamaian Timur Tengah yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa dan PBB, diperkirakan akan berembuk pada 11 Juli.
Pertemuan diharapkan diselenggarakan di Washington, dilakukan pada saat AS mendorong penghidupan kembali perundingan-perundingan antara Israel dan Palestina.
Di tempat terpisah, seorang juru bicara Sekjen PBB Ban Ki-moon, mengataan ia tidak dapat memberikan satu tanggal pasti mengenai kapan dikeluarkan hasil temuan--yang sering tertunda dari tim yang dibentuk untuk mengusut insiden penyerangan Israel teradap armada bantuan untuk Gaza tahun 2010.
"Saya kira kami belum dapat memastikan di mana laporan itu akan diserahkan," katanya dalam jumpa wartawan, Selasa. Agustus lalu, Ban membentuk satu tim yang dipimpin mantan Perdana Mmenteri Selandia Baru, Geoffrey Palmer, untuk menyelidiki serangan terhadap konvoi bantuan untuk Gaza tahun lalu.