Rabu 06 Jul 2011 19:06 WIB

Sering Dikibulin, Perempuan Kuwait Ramai-Ramai Minta Cerai

Red: cr01
 Perempuan Kuwait, kian aktif menuntut perceraian.
Foto: guardian.co.uk
Perempuan Kuwait, kian aktif menuntut perceraian.

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA – Lebih dari 30 perempuan Kuwait mengajukan cerai setelah mengetahui suami mereka menghabiskan malam Tahun Baru di Lebanon, padahal mengaku pergi umrah di Makkah, Arab Saudi.

"Kebanyakan penyebab perceraian adalah karena suami berbuat curang dan berbohong kepada istri mereka," kata Abdullah Al-Shibani, salah seorang pengacara Kuwait, kepada koran Al-Seyassah, Selasa (5/7).

Al-Shibani mengatakan, tahun ini ia dihubungi oleh sekitar 33 wanita Kuwait yang menuntut cerai dari suami mereka. "Suami mereka mengatakan akan melakukan perjalanan spiritual ke Mekah untuk umrah, tapi nyatanya malah ke Lebanon untuk menghadiri pesta tahun baru," ujarnya.

Beberapa aktivis dan pemimpin agama menyerukan warga agar lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya pernikahan di tengah laporan mengkhawatirkan tentang meningkatnya tingkat perceraian di Kuwait.

Al-Shibani menambahkan, saat ini perceraian merupakan tren, mode, di antara pasangan suami-istri Kuwait. Padahal hanya ditimbulkan oleh masalah sepele. "Dalam sebagian besar kasus, suami menceraikan istrinya karena alasan sepele, seperti ketika sang istri menyemir rambutnya tanpa seizin suami atau karena suami merasa terganggu dengan bau mulut istri," jelasnya.

Sedangkan beberapa konselor pernikahan di Kuwait mengatakan, sebagian besar kasus perceraian disebabkan oleh "orang luar". Kebanyakan suami cenderung untuk berbagi rahasia rumah tangga dengan teman-temannya, yang memungkinkan mereka campur tangan dalam urusan keluarga dan menimbulkan perceraian. "Banyak istri meminta cerai setelah mereka "didesak" oleh teman-temannya untuk menyingkirkan suami mereka," kata seorang konselor.

sumber : Gulf News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement