REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sebuah keluarga Muslim asal Inggris ditarik dari sebuah penerbangan dari Heathrow ke Makkah oleh polisi bersenjata setelah petugas menerima telepon bahwa mereka pelaku bom bunuh diri. Belakangan diketahui tudingan itu tidak benar.
Mereka dalam perjalanan untuk melakukan ibadah umrah.
Dua panggilan telepon ke layanan darurat dilakukan Golan Azimi, 48 tahun, yang mengaku 'kerabat' keluarga itu menyatakan bahwa mereka berdarah Afghanistan dan memiliki hubungan dengan Al Qaeda. Bahkan, mereka disebut-sebut "mengulum sesuatu yang bisa membahayakan penerbangan".
Polisi bertindak cepat. Bersenjata lengkap, mereka dihentikan di gerbang keberangkatan, di depan para penumpang lainnya.
Namun petugas dengan cepat menyadari informasi itu. Keluarga itu akhirnya dilepas kembali dan bisa berangkat umrah.
Kini, penyelidikan aparat masih dilakukan atas Azimi, dengan tuduhan memberi keterangan bohong. Sedangkan jati diri keluarga yang digelandang di bandara dirahasiakan.