Kamis 07 Jul 2011 12:05 WIB

Ini Alasan Perilaku Buruk Warga Saudi di Luar Negeri, Kebiasaan di Negaranya Dibawa Keluar

Warga Saudi di Luar Negeri (Ilustrasi)
Foto: AN Photo
Warga Saudi di Luar Negeri (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Warga Saudi, menurut Arab News, kerap berperilaku buruk saat bepergian ke luar negeri. Ketika berlibur musim panas, mereka sulit menghargai dan menghormati aturan negara yang mereka kunjungi.

Warga Saudi yang belajar atau tinggal lama di luar, menyeru rekan-rekan sesama warga untuk tak berperilaku burung di jalan dan ruang-ruang publik dan menghormati hukum lokal bila mereka tak ingin dapat masalah.

Mengapa perilaku itu muncul? Usut punya usut ternyata banyak warga yang melancong keluar mengklaim kesulitan menghargai aturan di negara-negara asing karena mereka sendiri pun tak menghormati aturan di Kerajaannya.

Mereka juga berkilah banyak aturan yang mungkin pernah didengar warga Saudi untuk pertama kali, sehingga sulit ditaati. Beberapa aturan yang bagi mereka sulit ditaati ternyata termasuk menyeberang jalan menggunakan zebra cross dan tak berperilaku buruk ketika makan di restoran!

Seorang siswa Saudi, Ahmad Marzouq, yang telah tinggal di Inggris selama tiga tahun, adalah contoh warga Saudi yang akhirnya menghormati aturan lokal ketika bepergia keluar negeri. Namun awalnya ia pun mengaku kesulitan.

"Saya tidak pernah diajari bagaimana bersikap di tempat umum dan bagaimana menghormati rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara. Di Inggris, hal-hal berbeda karena orang-orang taat peraturan," ujar Marzouq.

Ia pernah dikritik oleh keluarga Inggris di mana ia tinggal di sana, terutama tentang tata cara makan, berkendara dan bagaimana ia mengorganisasi aktivitas hari ke harinya. Ia hampir saja mengalami kecelakaan karena mencoba menyeberang jalan jauh dari zebra cross. Ia pun belajar dari pengalaman tersebut.

Marzoug kini melihat ternyata banyak warga Saudi saat liburan berperilaku buruk di tempat publik. Bila ada kesempatan ia pun mulai menyarankan mereka menghormati hukum dan menghindari masalah. Ia pernah suatu saat menyuruh tiga warga Saudi berhenti merokok di area belanja. Tiga pria tadi ternyata tahu aturan tersebut, tapi berpikir itu tak akan diterapkan ketat.

Seorang guru Saudi, ayah dari dua anak yang tinggal di Jeddah, Abdullah Al Zahrani, berencana menghabiskan liburan musim panas di negara Eropa. "Saya biasa merokok di tempat umum, di mal-mal, bandara dan kadang di klinik medis. Ketika saya melancong keluar, saya dengan ketat mematuhi aturan negara itu karena ada denda dan saya tak ingin terlibat masalah di tempat asing," ujarnya.

"Saya selalu bertanya pada teman tentang aturan setempat sebelum saya bepergian. Saya tahu tahu saya salah berkata ini karena saya tak pernah mematuhi aturan di sini (Saudi), pasalnya hukum tak pernah benar-benar diterapkan."

Seorang guru Libanon, Rana Maghrabi, menikah dengan pria Saudi dan tinggal di negara suaminya. Ia bertutur, "Suami saya biasa makan di restoran Saudi dan kafe menggunakan tangan. Ia tak pernah menggunakan garpu atau sendok. Ini membuat saya malu, apalagi bila kita duduk di area terbuka. Menjadi seorang Saudi seolah sebuah dalih baginya untuk mengabaikan semua etika."

"Tahun lalu, kami berencana bepergian ke Paris untuk menghabiskan liburan musim panas. Saya bilang padanya bahwa saya tak mau pergi dengannya bila ia tak mau menghormati hukum  yang berlaku dan tak mau mendengar saya. Jawabannya cukup mengejutkan saya, ia berkata 'Saya tahu, ketika di Roma saya harus bersikap seperti orang Roma."

sumber : Arab News
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement