REPUBLIKA.CO.ID,Seorang aktivis pro-Palestina dari Jerman mengecam apa yang disebut keamanan histeria rezim Zionis Israel menjelang kedatangan ratusan aktivis internasional di Bandara Internasional Ben-Gurion Tel Aviv.
Berbicara kepada kantor berita DPA, kemarin (Kamis,7/7), Sophia Deeg menuduh Israel berupaya menciptakan ketakutan di tengah ratusan aktivis dengan mengerahkan sejumlah besar pasukan militer dan keamanan di bandara.
Israel mengatakan, tidak akan mengizinkan masuk setiap warga asing, yang menyatakan niatnya untuk mengambil bagian dalam kegiatan pro-Palestina dan bersumpah untuk menindak keras aksi protes damai itu.
Ratusan aktivis internasional diperkirakan akan mendarat pada hari Jumat (8/7) di bandara Tel Aviv dalam 50 penerbangan. Kebanyakan mereka berasal dari Eropa dan Amerika Utara. Kampanye Welcome to Palestine adalah respon terhadap seruan Organisasi Masyarakat Sipil Palestina di Tepi Barat.
Sebuah pernyataan dari kelompok itu mengatakan, hampir 600 pria, wanita dan anak-anak dari Prancis, Belgia, Inggris, Jerman, Italia dan Amerika, akan berpartisipasi dalam aksi damai di Tepi Barat mulai Sabtu.
Pada hari Rabu, otoritas Israel telah menempatkan ratusan polisi tambahan, termasuk skuad anti-teror di seluruh bandara Ben-Gurion. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga berkunjung ke lokasi dalam rangka untuk mengawasi persiapan dan mengadakan pertemuan khusus dengan para pejabat keamanan bandara. IRIB/RM