Jumat 08 Jul 2011 09:58 WIB

Oposisi Yaman Tetap Tuntut Peralihan Kekuasaan

Presiden Ali Abdullah Saleh menyampaikan pidato pertamanya melalui TV sejak ia cedera akibat terkena serpihan bom pada Kamis (7/7)
Foto: AP/Yemen state TV
Presiden Ali Abdullah Saleh menyampaikan pidato pertamanya melalui TV sejak ia cedera akibat terkena serpihan bom pada Kamis (7/7)

REPUBLIKA.CO.ID,SANA'A - Para pemimpin oposisi Yaman, melalui media massa, Kamis (7/7) malam berkeras menuntut peralihan kekuasaan secara damai dan mulus. Mereka menyampaikan pernyataannya setelah Presiden Ali Abdullah Saleh menyampaikan pidato pertamanya melalui TV sejak ia cedera dan dibawa melalui udara ke Arab Saudi untuk menjalani pengobatan.

"Kami tetap berpegang pada peralihan kekuasaan secara damai dan kami menuntut Presiden Saleh menyediakan bantuan bagi peralihan kekuasaan secara damai," kata anggota kelompok oposisi Dewan Tinggi Partai Pertemuan Gabungan (JMP), Hasan Zaid. Seorang lagi pejabat senior JMP, Ahmedal-Mansour, mengatakan kubu oposisi JMP berharap Saleh akan segera mengumumkan penyelesaian mendesak guna mengakhiri kebuntuan politik yang berkepanjangan ini.

Di dalam pidatonya, Saleh menyambut baik kemitraan oposisi dalam kerangka kerja undang-undang dasar Yaman. Dia berjanji akan segera pulang untuk memimpin pemerintahan.

Kemunculan presiden yang berusia 69 tahun tersebut di televisi tampaknya mengecewakan para penentangnya. Mereka telah mendesak pembentukan dewan pemerintah peralihan pasca-Saleh. Sementara itu, media oposisi terus mempropagandakan Saleh takkan pulang dan tak bisa memerintah negara tersebut akibat luka parah yang dideritanya.

Saleh, yang telah menghadapi enam bulan protes guna menuntut segera diakhirinya 33 tahun kekuasaannya, melanjutkan kebijakannya yang berbenturan dengan para penentangnya. Ia menginstruksikan pemerintahnya awal pekan ini untuk memulai dialog mengenai peralihan kekuasaan dengan oposisi sesuai dengan gagasan yang diperantarai Dewan Kerja Sama Teluk. Tapi, Saleh tidak menyebut-nyebut pengalihan kekuasaan apa pun di dalam pidatonya.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement