Sabtu 09 Jul 2011 18:34 WIB

Kelompok Syiah Irak Tolak Bebaskan Warga Inggris

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu kelompok garis keras Syiah Irak Sabtu mengatakan pihaknya tidak akan menyerahkan seorang pengawal Inggris yang diculiknya empat tahun lalu, kata satu pernyataan yang diperkirakan Alan McMenemy masih hidup.

"Para penjajah Amerika tidak menghentikan penundaan dan penangguhan mereka menyerahkan para mujahiddin kami yang mereka penjarakan, jadi kami tidak akan menyerahkan sandera Inggris Alan McMenemy," kata satu pernyataan dari Asaib Abel al Haq, atau Liga Keadilan.

"Kami akan tetap menahan dia sampai tuntutan-tuntutan kami dipenuhi," kata pernyataan itu yang ditandatangani Sheikh Akram al-Ka'bi, wakil pemimpin kelompok itu, yang Washington sebut didukung Iran.

Pernyataan dalam bahasa Arab itu menandakan McMenemy 34 tahun masih hidup, kendatipun pemerintah Inggris memperkirakan ia telah dibunuh para penculiknya.

Ia adalah salah seorang dari empat pengawal yang bekerja pada konsultan komputer Inggris Peter Moore, ketika lima orang itu diculik dari kementerian keuangan di Baghdad Mei 2007 oleh sekitar 40 pria bersenjata dari milisi Syiah.

Moore dibebaskan tanpa cedera Desember 2009 dan mayat tiga warga Inggris lainnya -- Alec MacLachlan, 30 tahun, Jason Swindlehurst, 38 tahun dan Jason Creswell, 29 tahun diserahkan kepada para pejabat Inggris tahun 2009.

Pemerintah Irak Januari tahun lalu mengatakan pihaknya mengharapkan kelompok Syiahitu segera menyerahkan mayat McMenemy, tetapi penyerahan itu tidak pernah dilakukan. Seorang juru bicara kementerian luar negeri kepada AFP saat itu bahwa London yakin MacMenemy telah dibunuh.

"Sikap kami tidak berubah. Kami yakin bahwa Alan telah dibunuh dan keluarganya telah diberitahu mengenai pandangan kami itu," katanya.

Ratusan anggota milisi Syiah mulai Juni 2009 dibebaskan dari penjara-penjara yang ditangani AS di Irak setelah mayat-mayat tiga pengawal lainnya diserahkan oleh pihak milisi itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement