Ahad 10 Jul 2011 13:35 WIB

AS Tangguhkan Bantuan Militer Jutaan Dolar ke Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat menangguhkan atau membatalkan bantuan militer Pakistan ratusan juta dolar di tengah memburuknya hubungan, kata laporan The New York Times Sabtu malam.

Mengutip pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan, langkah tersebut ditujukan untuk menghajar Pakistan karena mengusir pelatih militer Amerika dan menekan tentaranya untuk lebih efektif memerangi gerilyawan.

Setelah melancarkan serangan Mei terhadap komplek kediaman pemimpin Al Qaida Osama bin Laden, Amerika menarik puluhan pelatih militer atas perintah Pakistan, sementara ketegangan masih besar atas serangan-serangan pesawat tak berawak Amerika terhadap gerilyawan di perbatasan Afghanistan.

Menurut The Times, sekitar 800 juta dolar bantuan militer dan peralatan, atau lebih dari sepertiga dari lebih dari dua miliar dolar dalam bantuan keamanan AS tahunan ke Pakistan, dapat mempengaruhi dipengaruhi penangguhan itu.

Bantuan itu mencakup sekitar 300 juta dolar untuk mengganti beberapa biaya penggelaran lebih dari 100.000 tentara Pakistan di sepanjang perbatasan Afghanistan, serta untuk ratusan juta dolar dalam bantuan pelatihan dan perangkat keras militer, kata laporan itu.

Beberapa bantuan yang dibatasi adalah peralatan yang AS ingin kirimkan tetapi Pakistan sekarang menolak untuk menerima, seperti senapan, amunisi, pelindung tubuh dan alat pembuang bom, kata surat kabar itu.

Pengiriman ini ditarik atau dibatalkan setelah Islamabad memerintahkan lebih dari 100 pelatih Pasukan Khusus Angkatan Darat AS untuk meninggalkan negara itu dalam beberapa pekan terakhir, kata The Times.

Beberapa peralatan ini, seperti kacamata malam dan suku cadang helikopter, tidak dapat diatur, bersertifikat atau digunakan untuk pelatihan karena Pakistan telah menolak visa kepada personel AS yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya, kata surat kabar itu.

Dan beberapa bantuan tertangguhkan termasuk penggantian untuk biaya pasukan, yang sedang ditinjau untuk menjelaskan pertanyaan tentang komitmen Pakistan terhadap pelaksanaan operasi kontraterorisme, kata The Times.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement