Ahad 10 Jul 2011 15:05 WIB

Pemberontak Kolombia Lancarkan Sejumlah Serangan

Red: cr01
Sejumlah pria mengevakuasi mayat seorang polisi yang menjadi korban serangan pemberontak Kolombi di kota Toribio, Sabtu (9/7).
Foto: AP
Sejumlah pria mengevakuasi mayat seorang polisi yang menjadi korban serangan pemberontak Kolombi di kota Toribio, Sabtu (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA – Pemberontak Kolombia melancarkan beberapa serangan di provinsi Andes yang bergolak, Sabtu (9/7). Mereka meledakkan bom mobil dan sebuah bus yang menewaskan tiga orang.

Para pejabat mengatakan, kelompok pemberontak FARC melancarkan tiga serangan di barat daya negara bagian Cauca, yang merupakan lahan strategis untuk produksi dan transportasi kokain. "Serangan ini melukai setidaknya 77 orang selain menewaskan tiga orang."

Kolombia, negara produsen minyak Amerika Latin nomor empat, telah berjuang menghadapi pemberontak sayap kiri selama hampir lima dekade. Sementara kekerasan telah turun tajam sejak penumpasan 2002 yang didukung AS, namun kelompok-kelompok bersenjata masih sering melakukan serangan.

Guillermo Gonzalez Alberto, gubernur provinsi Cauca mengatakan, gerilyawan menyerang sebuah pos polisi dengan bus sarat bahan peledak di kota Toribio. "Serangan ini menewaskan seorang petugas polisi dan dua warga sipil serta melukai 60 orang lainnya," ujarnya.

Hampir bersamaan, kelompok pemberontak lain meledakkan bom mobil di kota Corinto, yang melukai setidaknya 11 orang. Sementara yang lain adalah serangan di desa Siberia yang melukai enam penduduk desa.

"Serangan-serangan itu dan cara-cara mereka melakukannya jelas menunjukkan kekejaman dan keputusasaan FARC," kata Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos, dalam sebuah pernyataan.

Santos, yang menjabat Agustus lalu, telah bersumpah untuk menjaga mantan Presiden Alvaro Uribe sulit meskipun berhadapan dengan pemberontak sayap kiri, paramiliter dan geng pedagang kokain.

Para analis khawatir akan terjadi peningkatan kekerasan menjelang pemilihan lokal Oktober mendatang, pada saat kelompok-kelompok bersenjata mengontrol dewan lokal, walikota dan gubernur.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement