Ahad 10 Jul 2011 15:54 WIB

AS Desak Cina Gunakan pengaruhnya Atas Korut

Peta Korea Utara dan tetangganya
Foto: State.gov
Peta Korea Utara dan tetangganya

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Perwira penting militer Amerika Serikat, Ahad (10/) mendesak Cina menggunakan hubungannya dengan Pyongyang untuk menjamin stabilitas regional, sementara memperingatkan Korut untuk tidak melakukan provokasi lagi.

Laksamana Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan, menekankan AS akan tetap aktif di kawasan Asia Pasifik untuk waktu yang lama, tetapi menegaskan Washington tidak berusaha mengekang perkembangan Cina yang cepat.

"Korea Utara dan para pemimpin Korea Utara hanya dapat diramalkan dalam beberapa hal dan itu adalah--- mereka akan terus melakukan provokasi," kata Mullen kepada wartawan setelah tiba di Beijing. "Provokasi-provokasi itu saya rasa sekarang mungkin lebih berbahaya ketimbang yang telah mereka lakukan di masa lalu," lnjutnya.

Ketegangan di Asia Timur Laut menigkat tajam sejak Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) menorpedo sebuah kapal perang Seoul Maret 2010 yang menewaskan 46 pelaut. Pyongyang membantah keras tuduhan itu tetapi kemudian malahan menembaki sebuah pulau perbatasan Korsel November lalu, menewaskan empat warga Korsel termasuk dua warga sipil.

Perundingan enam negara menyangkut perlucutan senjata nuklir Korut, yang diikuti dua Korea, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat macet sejak Korut mengundurkan diri April 2008. Korut melakukan uji coba senjata nuklir sebulan kemudian. "Kita semua memusatkan pada satu hasil yang stabil di sini dari tantangan yang sulit mengenai kepemimpinan di Korut dan kemungkinan apa yang dilakukannya," kata Mullen.

Dalam kunjungan empat hari di China, Mullen mengatakan ia akan membicarakan masalah itu dan masalah-masalah lainnya dalam perundingan dengan sejawatnya dari China Jendral Chen Bingde dan mengujungi pangkalan-pagkalan militer China sementara kedua negara berusaha meningkatkan kerjasama keamanan mereka.

Kunjungan itu bertepatan latihan angkatan laut bersama yang dimulai Sabtu antara AS, Jepang dan Australua di Laut China Selatan di mana klaim China yang semakin agresif atas wilayah perairan itu telah meningatkan ketegangan dengan negara-negara tetangga yang juga mengklaim sebagian dari peairan itu. China dan AS adalah dua kekuatan Pasifik untuk waktu lama, katanya.

"Wilayah ini dan tantangan-tantangan global yang kita hadapi bersama sangat penting dan terlalu luas karena itu kita harus terus mencarikan pengertian yang lebih baik dari masing-masing pihak mengatasi hambatan-hambatan itu," kata Mullen.

Dalam kunjungan, pertama ke China oleh seorang ketua Kepala Staf Gabungan AS sejak tahun 2007, Mullen mengatakan ia juga akan membicarakan masalah Taiwan, stabilitas di Laut China Selatan dan tindaka-tindakam membangun kepercayaan antara kedua negara.

"Mengekang China bukan pada tempatnya... kami ingin melihat China menjadi satu mitra kuat dengan AS untuk menyelesaikan beberapa masalah yang ada baik regional maupun global," kata Mulen.

sumber : Antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement